
Tiket Pesawat 'Meledak', Terbang ke Singapura Rp 5 Juta
![[DALAM] Tarif Pesawat konten](https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/03/26/a72911ed-55c2-4a6b-8a39-c643f08d93ad_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tiket pesawat melambung, tidak hanya untuk penerbangan rute domestik. Tapi, juga untuk tiket pesawat ke luar negeri juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Kini, untuk bepergian ke Singapura, harus merogoh kocek sampai Rp 5 juta. Itu pun hanya untuk harga tiket sekali jalan.
Dari pantuan harga tiket di platform Traveloka, harga tiket pesawat untuk penerbangan dari Jakarta menuju Singapura pada 25 Mei 2022 menggunakan maskapai Lion Air dan Scoot dikenai tarif Rp4.329.062.
Tarif ini adalah untuk penerbangan pukul 14.00 waktu Jakarta dan perkiraan tiba pukul 13.40 waktu Singapura di hari berikutnya. Dengan satu titik transit, yaitu Bali. Artinya, penumpang akan tiba di Singapura pada 26 Mei 2022.
Sementara, untuk penerbangan langsung tanpa transit, harga tiket dari Jakarta ke Singapura pada 25 Mei 2022, tersedia untuk maskapai KLM, Jetstar Asia Airways, dan Batik Air. Dengan tarif termurah menggunakan KLM untuk penerbangan pukul 18.55 waktu Jakarta dan perkiraan tiba pukul 21.40 waktu Singapura di hari yang sama, Rp5.447.900.
Sedangkan Jetstar dan Batik Air mengenakan tarif Rp6.047.000 dan Rp6.255.000.
Tarif berlaku per orang dan untuk satu kali perjalanan. Sebagai catatan, data ini dikutip dari situs Traveloka, Selasa (24/5/2022) pukul 12.40 WIB.
Menurut Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, kenaikan harga tiket ini cukup signifikan juga pada rute ke luar negeri.
"Sehingga harga tiket pesawat ke luar negeri juga cukup parah," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/5/2022).
Hal ini disebabkan peningkatan harga bahan bakar pesawat yang menyebabkan dikenakan biaya tambahan ke harga tiket yakni fuel surcharge, frekuensi penerbangan yang belum normal, hingga kekurangan staf.
Menurut dia, kenaikan harga tiket pesawat seperti ke Singapura menggunakan maskapai low cost carrier seperti Scoot, Jet Star, Lion Air, hingga
Malindo mencapai Rp 3 - 5 juta untuk sekali jalan.
Sementara dulu jika menggunakan maskapai full service carrier hanya seperti Singapore Airlines, Garuda Indonesia, Batik Air, KLM, hanya Rp 2 - 3 juta perjalanan pulang pergi.
"Kuala Lumpur Malaysia yang biasanya hanya Rp 3 juta PP sekarang Rp 5-8 juta PP," katanya.
Begitu juga dengan perjalanan ke Eropa yang sebelum pandemi bisa mencapai Rp 9 - 11 juta saat ini sudah mencapai Rp 12 - 16 juta untuk sekali jalan.
Padahal menurut dia minat penerbangan saat ini sudah cukup tinggi terlebih dengan banyak acara di dalam maupun luar negeri yang sudah mulai offline. Ditambah masalah frekuensi penerbangan yang belum normal sehingga ada permintaan yang tidak terakomodir.
"Dari kantor saya sendiri Elok Tour, kami ada lonjakan permintaan untuk ke destinasi tertentu & tidak bisa terakomodir sehingga harus transit cukup lama," katanya.
Namun dari lonjakan harga ini belum membuat minat orang ke luar negeri berkurang. Karena memang rata-rata bertujuan untuk kesehatan, bisnis, pertemuan dan lainnya. Jadi tetap berangkat meski cost melonjak.
"Kalau untuk yang berlibur dan memiliki budget tertentu, biasanya karena takut mahal akan geser tanggal atau ganti tujuan," katanya.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lebaran Usai Tapi Kok Harga Tiket Pesawat Belum Balik?