Update Harga Pertalite & Pertamax di SPBU Seluruh RI, Naik?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam mencermati tingginya harga minyak mentah dunia saat ini, terus menahan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP). Sementara untuk Harga BBM Pertamax Cs sudah mengalami kenaikan sejak 1 April 2022 lalu.
Tidak naiknya harga Pertalite tentu mengganggu keuangan PT Pertamina (Persero) lantaran harga jual Pertalite Rp 7.650 per liter itu jauh di bawah harga keekonomian. Maka dari itu, Pemerintah berinisiasi menambah menambah nilai kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) dalam menjual BBM dan LPG yang nilainya mencapai Rp 216,1 triliun.
Agar harga tetap bisa ditahan, pemerintah juga memastikan akan memberikan tambahan subsidi energi sebesar Rp 74,9 triliun dengan rincian Rp 71,8 triliun untuk subsidi BBM dan LPG dan Rp 3,1 triliun untuk subsidi listrik.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Projo di Balai Ekonomi Desa Ngargogondo, Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (21/5/2022), menyatakan bahwa harga BBM Pertalite memang betul-betul di tahan agar tidak mengalami kenaikan.
"Tahan-tahan betul agar tidak naik dan harganya tetap di Rp 7.650 (per liter). Padahal, kalau saya lihat misalnya di Jerman, bensin sudah Rp31 ribu (per liter), sudah hampir dua kali lipat," ungkap Presiden Jokowi.
Selain lebih murah dari Jerman, Presiden Jokowi juga mengklaim harga Pertalite juga lebih murah daripada bensin di Amerika Serikat (AS) seharga Rp 18 ribu, Thailand Rp 20.800, dan Singapura Rp 32 ribu per liter.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut baik dukungan DPR RI terhadap usulan pemerintah melalui Menteri Keuangan terkait penambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Khususnya berkenaan dengan anggaran subsidi sektor energi.
"Persetujuan DPR memastikan bahwa BBM, LPG dan listrik yang disubsidi tidak naik," ungkap Erick melalui siaran persnya, Jumat (20/5/2022).
(pgr/pgr)