
Mengenal PM Baru Australia, Pendukung Iklim Anti Batu Bara?

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia baru saja mengadakan pemilihan umum pada Sabtu (21/5/2022). Hasilnya, calon dari Partai Buruh Anthony Albanese, berhasil mengambil posisi Perdana Menteri (PM) dari Scott Morrison.
Mengutip Guardians, Albanese unggul karena partainya berhasil mengambil 73 kursi di Parlemen Australia, mengalahkan Morrison yang mendapat 51 kursi. Hal ini membuat pria beraliran sayap kiri itu akhirnya dilantik menjadi PM Australia pada Senin (23/5/2022).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sendiri mengucapkan selamat atas keterpilihan Albanese. Dalam akun Twitternya, Jokowi berharap Albanese mampu memperdalam kemitraan strategis Indonesia-Australia.
"Selamat Anthony Albanese @AlboMP atas terpilihnya Anda sebagai Perdana Menteri Australia!," ujar Jokowi dikutip CNBC Indonesia.
"(Kami) Berharap dapat bekerja sama dengan Anda dalam memajukan Kemitraan Strategis Komprehensif kami, termasuk implementasi nyata IA-CEPA."
Lalu bagaimana sepak terjang Albanese di Australia? Berikut lima hal yang wajib diketahui terkait Albanese sebagaimana dikutip The Hill.
1. Pejuang homoseksual
Albanese tumbuh bersama ibunya di perumahan umum di dalam bagian barat Sydney. Ibunya beretnis Irlandia dan ayahnya Italia.
Pada tahun 1984, ia lulus dari University of Sydney dengan gelar Sarjana Ekonomi sebelum memenangkan pemilihan Parlemen Australia pada tahun 1996 untuk mewakili wilayah asalnya di Grayndler. Albanese dikenal memperjuangkan hukum pertama Australia yang memberikan hak yang sama kepada pasangan homoseksual seperti pasangan heteroseksual.
"Saya berharap ada keluarga di perumahan umum yang menonton malam ini," kata wakil perdana menteri di pemerintahan kedua mantan PM Kevin Rudd, yang dibentuk pada 2013 itu, dalam pidato kemenangannya Sabtu.
"Karena saya ingin setiap orang tua dapat memberi tahu anak mereka bahwa dari mana pun Anda berasal, pintu peluang terbuka untuk kita semua."
2. Pimpin partai buruh sejak 2019
Albanese memegang kemudi Partai Buruh sejak tahun 2019. Ia mengambil posisi ini menggantikan Bill Shorten.
Dalam kepemimpinannya, Albanese berfokus pada isu-isu termasuk perubahan iklim, membuat penitipan anak lebih terjangkau dan memperluas layanan kesehatan yang dibantu pemerintah. Dalam pidato kemenangannya pada hari Sabtu, Albanese mengatakan "rakyat Australia telah memilih untuk perubahan" dan dia berjanji untuk "membuat perbedaan positif setiap hari".
3. Hadiri pertemuan Quad
Albanese akan menghadiri apa yang disebut Quad Summit di Tokyo pada hari Selasa bersama dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, PM Jepang Fumio Kishida dan PM India Narendra Modi. Keempat negara membentuk kemitraan keamanan baru di Indo-Pasifik yang dimaksudkan untuk melawan China.
Para pemimpin itu kemungkinan akan membahas hal-hal termasuk ekspansi Beijing di Laut China Selatan (LCS). Ini mencakup pembangunan pulau buatan dan pangkalan angkatan laut.
4. Pendukung iklim
Albanese telah berbicara blak-blakan tentang perubahan iklim karena Australia telah dikepung oleh bencana alam terkait iklim. Termasuk kebakaran hutan yang dimulai pada 2019 dan membakar jutaan hektar.
Namun, Albanese telah mengisyaratkan bahwa dia tidak akan menghapus batu bara. Menurut media Australia, Sydney Morning Herald, keraguan ini timbul setelah retorika pada pemilu 2019 lalu.
5. Berjanji satukan masyarakat Australia
Albanese berjanji dalam pidato kemenangannya bahwa timnya "akan bekerja setiap hari untuk menyatukan orang Australia dan akan memimpin pemerintahan yang layak bagi rakyat Australia."
Salah satu manifestasi kampanye ini adalah mengadakan referendum untuk membentuk badan penasihat Pribumi untuk parlemen selama masa jabatan tiga tahun.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Politisi Kiri Anthony Albanese, PM Baru Australia
