
China "Ngumpet-ngumpet" Borong Minyak Rusia, Ada Diskon Gede?

Jakarta, CNBC Indonesia - China disebutkan telah membeli minyak dari Rusia dengan diskon yang cukup besar. Langkah ini dilakukan Beijing saat Moskow sedang jatuh dalam sanksi ekonomi Barat akibat serangannya ke Ukraina.
Dalam sebuah data yang diperoleh Reuters, Vortexa Analytics mengatakan impor minyak Rusia lintas laut China akan melonjak mendekati rekor 1,1 juta barel per hari (bph) pada bulan ini. Angka ini naik dari 750 ribu barel per hari pada kuartal pertama dan 800 ribu barel per hari pada 2021.
Menurut analisa, harga minyak yang dibeli China dari Rusia telah didiskon hingga US$ 29 per barrel. Harga ini akan membuat minyak Rusia jauh lebih murah dibandingkan pesaing seperti Timur Tengah.
"Unipec, cabang perdagangan dari penyulingan terkemuka Asia Sinopec, memimpin pembelian, bersama dengan Zhenhua Oil, unit konglomerat pertahanan China Norinco," menurut data pengiriman dikutip Senin, (23/5/2022).
Sebelumnya Amerika Serikat (AS), Inggris dan beberapa pembeli minyak utama lainnya melarang impor minyak Rusia tak lama setelah serangan. Uni Eropa (UE) juga sedang menyelesaikan putaran sanksi lebih lanjut, termasuk larangan pembelian minyak Rusia.
Terbaru, langkah penghentian pembelian ini diambil oleh Vitol dan Trafigura. Perusahaan pedagang komoditas terbesar di dunia itu berhenti membeli minyak dari produsen terbesar Rusia, Rosneft.
"Situasi mulai berubah drastis setelah keluarnya Vitol dan Trafigura yang menciptakan kekosongan, yang hanya bisa diisi oleh perusahaan yang dapat memberikan nilai dan dipercaya oleh rekan-rekan Rusia mereka," ujar salah satu pedagang China.
China sendiri sempat menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terpengaruh oleh sanksi Barat atas Rusia. Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng bahkan mengatakan dalam sebuah keterangan bulan lalu bahwa Beijing tidak mempersoalkan kondisi internasional yang saat ini memojokan Rusia.
"Kami akan terus meningkatkan koordinasi strategis dengan Rusia terlepas dari volatilitas internasional," lapor keterangan itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Salip Rusia, Arab Banjiri Pasokan Minyak ke China