Internasional

Jreng! Putin Balas Dendam, Rusia Resmi Setop Gas ke Finlandia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
20 May 2022 20:30
Russian President Vladimir Putin watches a military parade on Victory Day, which marks the 77th anniversary of the victory over Nazi Germany in World War Two, in Red Square in central Moscow, Russia May 9, 2022. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. THIS PICTURE WAS PROCESSED BY REUTERS TO ENHANCE QUALITY. AN UNPROCESSED VERSION HAS BEEN PROVIDED SEPARATELY.
Foto: via REUTERS/SPUTNIK

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia memutuskan untuk menghentikan aliran gasnya ke Finlandia. Hal ini terjadi saat Negeri Suomi itu sedang mengejar untuk menjadi anggota aliansi militer NATO pasca serangan Moskow ke Ukraina.

Perusahaan gas milik negara Finlandia, Gasum, mengatakan bahwa impor gas alam dari Rusia akan dihentikan mulai Sabtu, (21/5/2022). Meski begitu, Gasum memastikan bahwa pasokan gas negara itu masih aman.

"Pada Jumat sore, 20 Mei, Gazprom Export menginformasikan kepada Gasum bahwa pasokan gas alam ke Finlandia berdasarkan kontrak pasokan Gasum akan dihentikan pada Sabtu 21 Mei 2022 pukul 07.00," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip CNBC International.

"Gasum akan memasok gas bumi ke pelanggannya dari sumber lain melalui pipa Balticconnector. SPBU Gasum di area jaringan gas akan tetap beroperasi normal," terang CEO Gasum Mika Wiljanen.

Penghentian ini merupakan penghentian pasokan energi kedua yang dilakukan Moskow kepada tetangganya itu. Sebelumnya Rusia memotong aliran listrik yang diekspor ke Finlandia.

Rusia sendiri menanggapi bergabungnya Finlandia dan juga Swedia ke NATO dengan cukup dingin. Presiden Rusia mengatakan bahwa aliansi yang notabenenya rival Moskow itu dapat menjadikan Helsinki batu pijakan untuk meletakan senjatanya di negara itu. Finlandia berbagi perbatasan darat sepanjang 1.300 km dengan Rusia.

Sementara itu, aplikasi pengajuan Finlandia dan Swedia ke dalam NATO masih menemui ganjalan. Ganjalan itu diutarakan oleh Turki dengan alasan dua negara Nordik itu mendukung gerakan separatis Kurdi yang dicap teroris oleh Ankara.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Rusia Ngamuk, Finlandia Segera Masuk NATO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular