Internasional

Xi Jinping Dekati Ferdinand Marcos Jr, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 19/05/2022 20:00 WIB
Foto: Xi Jinping. (REUTERS/Jason Lee)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping melakukan panggilan telepon kepada Presiden terpilih Filipina, Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr, Rabu (18/5/2022). Dalam panggilan itu, Xi mengucapkan selamat kepada Bongbong dan berdiskusi mengenai hubungan bilateral kedua negara.

Mengutip laporan media China Global Times, Xi mencatat bahwa China selalu mengutamakan Filipina dalam diplomasi lingkungannya. Selain itu, Beijing akan terus menjaga kesinambungan dan stabilitas dalam kebijakannya terhadap Manila.


"Xi Jinping menekankan bahwa Marcos telah berpartisipasi dan menyaksikan perkembangan hubungan China-Filipina, menyebut Marcos, Jr. sebagai pembangun, pendukung dan promotor persahabatan China-Filipina," tulis media resmi Partai Komunis China itu dikutip Kamis, (19/5/2022).

Beberapa analis mengatakan bahwa panggilan telepon ini memiliki perhatian khusus. Direktur departemen penelitian di Institut Strategi Nasional di Universitas Tsinghua, Qian Feng, mengatakan bahwa hal ini membuktikan pentingnya posisi Manila bagi Beijing.

"Panggilan telepon tersebut menunjukkan perhatian khusus China pada hubungan China-Filipina dan merupakan cara untuk menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada Marcos, Jr. atas pemilihannya," ujarnya.

Meski begitu, ia menambahkan bahwa hubungan baik antara Bongbong dan China merupakan katalis yang dikhawatirkan oleh AS. Apalagi, Bongbong sempat bertekad akan menjadikan hubungan China-Filipina sebagai prioritas dalam kebijakan luar negerinya.

Qian menambahkan bahwa Bongbong harus mampu menjadi penengah antara hubungannya dengan Beijing dan juga dengan Washington.

"Kemenangan Marcos, Jr. dalam pemilu merupakan tanda positif dalam hubungan China-Filipina yang membuat AS cukup cemas," tambah Qian.

Sementara itu, terkait konflik teritorial yang terjadi antara Manila dan Beijing di Laut China Selatan (LCS), Kepala Pusat Studi Asia Tenggara Universitas Xiamen, Zhuang Guotu, menegaskan bahwa hal ini tidak akan menjadi halangan besar bagi perkuatan hubungan kedua negara.

"Meskipun kedua negara memiliki perselisihan tentang masalah LCS, mereka telah mempertahankan hubungan yang stabil selama beberapa dekade. Dalam beberapa tahun terakhir, persahabatan antara China dan Filipina juga meningkat," paparnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Xi Jinping Dan Putin Desak Israel dan Iran Akhiri Konflik