Internasional

Waduh! PBB Warning Bencana Baru akibat Perang Rusia-Ukraina

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 May 2022 11:40
UNICEF bantu anak-anak di Timur Tengah. (AP/Nariman El-Mofty)
Foto: UNICEF bantu anak-anak di Timur Tengah. (AP/Nariman El-Mofty)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengatakan efek perang Rusia di Ukraina dan pandemi Covid-19 membuat biaya pengobatan, khususnya untuk anak-anak kekurangan gizi, akan melonjak hingga 16%.

UNICEF juga mengatakan harga bahan mentah dari makanan terapeutik siap saji melonjak di tengah krisis pangan global yang dipicu oleh perang dan pandemi tersebut.

"Dunia dengan cepat menjadi kotak api virtual kematian anak yang dapat dicegah, dan anak yang menderita kurus," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell, dikutip dari Reuters, Selasa (17/5/2022).

Tanpa pendanaan lebih lanjut dalam enam bulan ke depan, lebih dari 600.000 anak-anak mungkin kehilangan perawatan penting, seperti pasta berenergi tinggi yang terbuat dari bahan-bahan kacang tanah, minyak, gula, dan nutrisi tambahan.

Meski begitu, UNICEF tidak memerinci berapa banyak peningkatan pengeluaran yang diperlukan untuk mempertahankan program.

Dikatakan bahwa sekotak nutrisi khusus yang berisi 150 paket, cukup untuk 6 hingga 8 minggu untuk mengembalikan anak yang kekurangan gizi parah, rata-rata berharga sekitar US$ 41 atau sekitar Rp 600 ribu.

"Kenaikan harga dapat menyebabkan tingkat kekurangan gizi parah dan bencana," tutur badan PBB itu.

Alhasil, ketika anak-anak terlalu kurus untuk tinggi badan mereka dan memengaruhi 13,6 juta anak di bawah 5 tahun, akan mengakibatkan 1 dari 5 kematian di antara kelompok usia ini.

Bahkan sebelum perang dan pandemi, kata UNICEF, 2 dari 3 anak tidak memiliki akses ke makanan terapeutik yang dibutuhkan untuk menyelamatkan hidup mereka.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PBB Gelar Rapat Darurat Bahas Perang Rusia vs Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular