
Dirjen Minerba Rangkap Gubernur Babel, Ini Kata Menteri ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo baru saja menunjuk Ridwan Djamaluddin sebagai Penjabat (PJ) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada Kamis (12/5/2022).
Namun demikian, Ridwan belum meninggalkan posisi jabatannya sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menteri ESDM Arifin Tasrif berharap agar pengangkatan Ridwan sebagai PJ Gubernur Babel tidak mengganggu kinerja Ridwan dalam memimpin Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM. Apalagi posisinya saat ini juga memegang peranan penting dalam memimpin Bangka Belitung.
"Mudah mudahan enggak tapi kita lihat saja perkembangannya," kata Arifin saat ditemui gedung Kementerian ESDM, Jumat (13/5/2022).
Di samping itu, Arifin juga belum melihat adanya potensi konflik kepentingan ketika Ridwan menjabat sebagai PJ Gubernur Bangka Belitung. Mengingat wilayah Babel merupakan penghasil tambang timah terbesar di Indonesia.
"Kita belum melihat ke sana. (Himbauan) kerja keras lagi," ujarnya.
Ahli Hukum Pertambangan, Ahmad Redi sebelumnya menjelaskan bahwa dalam menjalankan Pilkada serentak pada 2024 mendatang, apabila terjadi kekosongan kepala daerah maupun wakil kepala daerah sebelum periode tersebut. Maka terdapat aturan mengenai pemilihan pejabat sementara untuk mengisi posisi yang kosong hingga 2024.
Adapun, kepala daerah yang masa jabatannya akan berakhir pada 2022 maupun 2023, setidaknya posisinya akan digantikan oleh Penjabat (PJ) Gubernur yang berasal dari pejabat pimpinan tinggi di lingkup Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Nah yang bisa jadi PJ-PJ itu adalah pegawai negeri sipil. Nah secara normatif secara normal, Dirjen itu menjadi PJ gak ada soal karena beberapa Dirjen di Kemendagri menjadi PJ juga di beberapa Provinsi. Artinya gak ada soal," kata Redi kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/5/2022).
Namun demikian, yang perlu menjadi catatan yakni, ketika Ridwan menjabat sebagai PJ Gubernur Bangka Belitung, maka potensi konflik kepentingannya cukup tinggi. Apalagi wilayah Babel merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.
"Menurut saya ketika Dirjen Minerba jadi pejabat sementara Bangka Belitung potensi konflik kepentingan itu ada, karena satu, Babel itu merupakan salah satu wilayah yang menghasilkan timah," katanya.
Artinya, dengan rangkap jabatan yang saat ini dipegang oleh Ridwan maka tidak menutup kemungkinan konflik kepentingan bisa saja terjadi. Terutama dengan kedua jabatan yang saat ini dipegang Ridwan.
"Itu juga saya kira konflik kepentingan artinya keputusan dia sebagai Dirjen dan keputusan dia sebagai PJ Gubernur ada potensi konflik gak, kapan dia jadi pejabat kapan dia jadi Dirjen. Itu potensi masalah itu dalam konteks kelemahan," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dirjen Minerba Jadi Pj Gubernur Babel, Momentum Benahi Timah?
