Internasional

Rudal Hipersonik hingga Zombie, 7 Fakta Baru Perang Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
12 May 2022 08:30
Petugas penyelamat berdiri di sekitar dekat puing-puing yang terbakar setelah sebuah gedung sekolah hancur akibat bom yang dilakukan oleh Rusia di desa Bilohorivka, Luhansk, Ukraina, Sabtu (7/5/2022). (State Emergency Services/Handout via REUTERS)
Foto: Petugas penyelamat berdiri di sekitar dekat puing-puing yang terbakar setelah sebuah gedung sekolah hancur akibat bom yang dilakukan oleh Rusia di desa Bilohorivka, Luhansk, Ukraina, Sabtu (7/5/2022). (State Emergency Services/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan terbaru terus meliputi serangan Rusia ke Ukraina. Meski begitu, perkembangan ini belum mengarah pada perdamaian konkret antara kedua negara.

Berikut beberapa perkembangan terbaru terkait perang Rusia-Ukraina dikutip CNN International pada Kamis (12/5/2022):

1. Rusia terus gempur pabrik baja Mariupol.

Pasukan Rusia terus-menerus menjatuhkan bom di sebuah pabrik baja Azovstal di kota Mariupol yang didiami oleh pasukan Ukraina di kota itu. Hal ini disampaikan seorang kapten militer Kyiv, Svyatoslav Palamar.

Ia mengatakan bahwa saat ini seluruh warga sipil sudah dapat dikeluarkan dari wilayah pabrik itu. Meski begitu, ia belum dapat memastikan secara jelas apakah seluruh warga sipil telah keluar.

"Jika Anda berbicara tentang pabrik Azovstal itu sendiri, maka warga sipil yang kami ketahui, warga sipil yang kami miliki bersama kami, warga sipil yang kami rawat, mereka tidak bersama kami," terangnya.

2. Warga sipil Rusia tewas ditembak tentara Ukraina.

Untuk pertama kalinya, seorang warga sipil di Rusia dilaporkan tewas akibat penembakan lintas batas dari Ukraina, menurut pihak berwenang Rusia. Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan bahwa "satu orang tewas dalam penembakan di desa Solokhi." Solokhi adalah sebuah desa sepuluh kilometer dari perbatasan Ukraina.

3. Ukraina tawarkan pertukaran tahanan perang dengan Rusia.

Ukraina telah menawarkan Rusia untuk membebaskan tawanan perangnya dengan imbalan evakuasi tentara Kyiv yang terluka dari pabrik baja Azovstal yang terkepung di Mariupol.

Dalam sebuah posting Facebook, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada hari Rabu mengatakan belum ada kesepakatan dan negosiasi sedang berlangsung mengenai proposal tersebut.

4. Warga: Kota Kherson mirip 'kiamat zombie'.

Seorang penduduk kota Kherson di Ukraina selatan mengatakan bahwa kotanya seperti "kiamat zombie" sejak pasukan Rusia mengambil alih.

Wanita, yang meminta untuk diidentifikasi sebagai Tanya, mengatakan dalam sebuah wawancara di CNN International bahwa kendali pasukan Moskow telah memakan fisik dan psikologis para warga.

"Sangat sulit untuk hidup dalam kondisi seperti itu, secara fisik, karena Anda tidak dapat melakukan hal-hal yang Anda lakukan sebelum perang," katanya. "Anda tidak bisa keluar terlalu banyak, Anda tidak bisa menghirup udara segar, jadi sulit secara fisik."

5. Ancaman stop migas Rusia, harga minyak melambung 6%.

Setelah dua hari turun tajam, harga minyak naik tajam Rabu di tengah kekhawatiran baru tentang aliran energi dari Rusia. Minyak AS melonjak 6,3% menjadi US$ 105,97 per barel dalam perdagangan baru-baru ini. Minyak mentah Brent, patokan dunia, naik 5,2% menjadi US$ 107,75 per barel.

6. Dubes AS sambangi Kemenlu Rusia di Moskow.

Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Rusia John Sullivan mengunjungi Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow pada hari Rabu untuk menyampaikan pesan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pertemuan itu untuk membahas masalah bilateral. Pertemuan itu disebut-sebut berlangsung selama 20 menit.

"Rusia tidak memanggil Sullivan, ini adalah pertemuan yang direncanakan sebelumnya," kata pejabat itu.

7. Rusia luncurkan rudal hipersonik ke Ukraina.

Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia telah meluncurkan antara 10 dan 12 rudal hipersonik terhadap Ukraina sejauh ini.

Meski begitu, Washington mengatakan penggunaan senjata hipersonik Rusia di Ukraina tidak memiliki efek yang benar-benar signifikan atau mengubah peta peperangan.

"Selain kecepatan senjata, dalam hal efeknya pada target tertentu, kami tidak melihat efek yang benar-benar signifikan atau mengubah permainan hingga saat ini dengan pengiriman sejumlah kecil hipersonik yang telah digunakan Rusia," kata Ketua Kepala Gabungan AS Jenderal Mark Milley.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular