Internasional

Pelarangan Aborsi Bisa Berdampak ke Ekonomi AS, Ini Sebabnya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
11 May 2022 09:40
Pengujuk rasa pro-hak aborsi melakukan aksi di luar Mahkamah Agung AS setelah bocornya draf pendapat mayoritas yang ditulis oleh Hakim Samuel Alito yang mempersiapkan mayoritas pengadilan untuk membatalkan keputusan penting tentang hak aborsi Roe v. Wade akhir tahun ini, di luar Mahkamah Agung AS di Washington, AS, Selasa (3/5/2022). (AP Photo/Jose Luis Magana)
Foto: Pengujuk rasa pro-hak aborsi melakukan aksi di luar Mahkamah Agung AS setelah bocornya draf pendapat mayoritas yang ditulis oleh Hakim Samuel Alito yang mempersiapkan mayoritas pengadilan untuk membatalkan keputusan penting tentang hak aborsi Roe v. Wade akhir tahun ini, di luar Mahkamah Agung AS di Washington, AS, Selasa (3/5/2022). (AP Photo/Jose Luis Magana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan bahwa aturan pelarangan aborsi akan berdampak negatif terhadap perekonomian negara itu. Hal ini dikarenakan larangan aborsi akan menambah beban ekonomi orang tua.

Dalam sebuah sesi dengan Senat, Yellen mengatakan hak reproduksi memungkinkan perempuan untuk merencanakan kehidupan yang "terpenuhi dan memuaskan". Ini termasuk sumber daya keuangan untuk membesarkan anak.

"Dalam banyak kasus, aborsi dilakukan oleh wanita remaja, terutama yang berpenghasilan rendah dan sering berkulit hitam, yang tidak mampu merawat anak-anak, mengalami kehamilan yang tidak terduga, dan seringkali membuat mereka kehilangan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan mereka, untuk kemudian berpartisipasi dalam dunia kerja," kata Yellen seperti dikutip Reuters, Rabu (11/5/2022).

"Jadi, ada limpahan ke dalam partisipasi angkatan kerja, tetapi itu berarti anak-anak akan tumbuh dalam kemiskinan dan menjadi lebih buruk sendiri. Ini adalah kebenarannya," tambahnya.

Tanggapan Yellen ini mendapatkan sanggahan dari anggota Senat Partai Republik. Senator Tim Scott dari Carolina Selatan mengatakan pembingkaiannya tentang konsekuensi ekonomi dari debat aborsi adalah "keras" dan tidak pantas untuk masalah sosial yang menyakitkan seperti itu.

Meski begitu, argumen Yellen ini dikuatkan oleh anggota Senat Partai Demokrat. Senator Tina Smith mengatakan bahwa Yellen, yang merupakan Menkeu wanita pertama AS, telah mengungkapkan kebenaran mendasar tentang otonomi perempuan.

"Dia mengungkapkan apa yang saya yakini hampir setiap wanita tahu: Jika Anda tidak memiliki kendali atas kehidupan reproduksi Anda, Anda tidak memiliki kendali atas segala aspek kehidupan Anda, termasuk peluang ekonomi Anda," kata Smith.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Panasnya Demo di AS, Protes Pembatalan Hak Aborsi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular