Internasional

8 Fakta Terbaru Perang Rusia-Ukraina, Pasukan Khusus Bergerak

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 11/05/2022 08:20 WIB
Foto: REUTERS/SERHII NUZHNENKO

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung selama 2 setengah bulan. Dalam perang ini, Rusia dilaporkan sudah mulai kembali menggerakan pasukannya untuk memasuki wilayah Ukraina Utara.

Berikut perkembangan terbarunya dikutip CNN International, Rabu, (12/5/2022):


1. Intelijen Amerika Serikat (AS) sebut perang bakal makin panas

Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines menyebutkan gambaran suram dan tidak pasti tentang fase berikutnya dari serangan Rusia.Ia mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS perang akan sulit diprediksi sebagian karena "Putin (Presiden Rusia) menghadapi ketidaksesuaian antara ambisinya. dan kemampuan militer konvensional Rusia saat ini."

2. Penemuan 44 jenazah di Kharkiv

Jenazah 44 warga sipil ditemukan di puing-puing bangunan lima lantai di kota Izium, yang saat ini dikendalikan oleh pasukan Rusia, menurut kepala wilayah Kharkiv administrasi militer.

3. Pasukan Rusia-Belarusia lakukan mobilisasi

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina Viktor Gulevich mengatakan Belarus akan mengerahkan pasukan khusus ke perbatasan Ukraina. Hal ini didorong oleh kehadiran pasukan AS yang dekat dengan negara sekutu Rusia itu.

"Untuk memastikan keamanan Republik Belarus di arah selatan, pasukan unit pasukan operasi khusus dikerahkan dalam tiga arah taktis," menurut sebuah pernyataan Selasa.

Selain itu, Angkatan Bersenjata Ukraina juga mengatakan bahwa Rusia telah mengirim sekitar 500 tentara dari wilayah yang diduduki di wilayah Donetsk dan Luhansk ke utara ke wilayah Kharkiv.

4. Rusia curi biji-bijian

Badan intelijen kementerian pertahanan Ukraina mengatakan bahwa biji-bijian yang dicuri oleh pasukan Rusia di daerah-daerah pendudukan sudah dikirim ke luar negeri..

Direktorat intelijen mengklaim bahwa "sebagian besar gandum yang dicuri dari Ukraina ada di kapal kargo kering di bawah bendera Rusia di Mediterania."

"Tujuan yang paling mungkin adalah Suriah. Gandum mungkin diselundupkan dari sana ke negara lain di Timur Tengah."

5. Jerman kembali buka kedutaan di Kyiv

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengumumkan akan membuka kembali kedutaannya di Ukraina. Hal ini disampaikannya dalam kunjungan di ibu kota Ukraina, Kyiv.

6. Ukraina bunuh 10 Jenderal Rusia

Kepala Badan Intelijen Pertahanan AS Letnan Jenderal Scott Berrier menyebut Kyiv telah membunuh delapan hingga sepuluh jenderal Rusia selama perang. Angka ini merupakan jauh melebihi jumlah jenderal AS yang hilang selama 20 tahun konflik di Afghanistan.

"Ukraina telah membunuh antara 'delapan dan sepuluh' jenderal Rusia selama konflik yang sedang berlangsung di Ukraina," ujarnya kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat pada hari Selasa.

Beberapa pejabat AS telah mengaitkan angka yang sangat tinggi itu sebagian dengan dukungan intelijen yang diberikan oleh Washington. Selain itu, mereka juga percaya bahwa Jenderal Rusia terlalu maju cukup jauh.

7. Menkeu AS: Rusia alami inflasi 20%

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Selasa bahwa sanksi Barat telah memberikan pukulan kuat bagi ekonomi Rusia setelah serangan ke Ukraina.

"Inflasi di Rusia mungkin berjalan sekitar 20% tahun ini," kata Yellen.

Sementara itu, Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan kepada Kongres, menambahkan bahwa ada perkiraan ekonomi Rusia akan berkontraksi sebesar 10% hingga 15%.

8. Pengungsi Ukraina tembus 8 juta

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan sudah ada 8 juta warga Ukraina yang mengungsi.

Survei terbaru, yang dilakukan antara 29 April dan 3 Mei, menyimpulkan bahwa 63% dari pengungsi internal adalah perempuan. Lebih dari 50% rumah tangga pengungsi memiliki anak, 55% termasuk anggota lanjut usia dan lebih dari 30% memiliki orang dengan penyakit kronis

"Kebutuhan mereka yang terlantar secara internal dan semua yang terkena dampak perang di Ukraina meningkat setiap jam," kata Direktur Jenderal IOM António Vitorino Selasa.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Rebut Desa di Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah!