
Rusia Akhirnya Buka Suara Soal Senjata Nuklir, Seperti Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Rusia Alexander Grushko mengatakan keputusan tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir jelas diatur dalam doktrin militer Rusia.
"Kami memiliki doktrin militer, semuanya tertulis di sana," kata Grushko saat ditanya apakah Rusia akan mengesampingkan serangan nuklir taktis di Ukraina, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (10/5/2022).
Prinsip-prinsip penyebaran militer resmi Rusia sendiri memungkinkan penggunaan senjata nuklir jika jenis senjata pemusnah massal lainnya digunakan untuk melawannya, atau jika negara Rusia menghadapi ancaman eksistensial dari senjata konvensional.
Sebelumnya, sebuah dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2 Juni 2020 menyatakan bahwa senjata nuklirnya digunakan sebagai "alat pencegahan secara eksklusif".
Putin, yang telah berulang kali menyatakan kebencian atas cara Barat memperlakukan Rusia setelah jatuhnya Uni Soviet pada 1991, mengatakan Ukraina telah digunakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk mengancam negaranya.
Dia pun membenarkan perintah serangan militer ke Ukraina pada 24 Februari lalu dengan mengatakan Ukraina telah menganiaya orang Rusia dan AS ingin memperbesar aliansi militer NATO dengan cara yang akan membahayakan Rusia.
Di sisi lain, Ukraina menolak klaim Rusia bahwa mereka menganiaya orang Rusia dan mengatakan mereka berjuang untuk bertahan hidup.
Rusia sendiri telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari lalu. Perang kedua negara tetangga ini membuat kota-kota di Ukraina menjadi puing-puing dan memaksa lebih dari 5 juta orang mengungsi ke luar negeri.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Rusia Dikabarkan Bikin Sistem Nuklir Luar Angkasa, AS Terancam