Internasional

Gegara Aturan Wajib Pakai Cadar, Hubungan AS-Taliban Memanas

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
Selasa, 10/05/2022 06:50 WIB
Foto: Wanita Afghanistan menunggu di klinik darurat yang didirikan oleh World Vision di sebuah pemukiman dekat Herat, Afghanistan (16/12/2021). (AP/Mstyslav Chernov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat menyatakan tidak akan tinggal diam dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan tekanan pada pemerintahan Taliban di Afghanistan. Hal itu terkait dengan keputusan yang diambil baru-baru ini yang dianggap membatasi hak kaum perempuan.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pihaknya memiliki sejumlah instrumen untuk menekan Taliban. Namun, dia tidak memerinci langkah-langkah yang mungkin diambil untuk menekan Taliban tersebut.

"Kami telah membicarakannya secara langsung dengan Taliban," katanya, dikutip Reuters, Selasa (10/5/2022).


Adapun, Pemerintahan Taliban pada akhir pekan lalu mengeluarkan aturan yang memperketat ruang gerak perempuan Afganistan di ruang publik. Salah satunya dengan mewajibkan perempuan di sana untuk menutupi wajah mereka di tempat umum.

Ini menjadi aturan paling keras sejak kelompok itu berhasil merebut kekuasaan di Afghanistan pada tahun lalu. Mengutip Al Jazeera, dekrit yang dikeluarkan pada Sabtu oleh kepala Taliban, Haibatullah Akhundzada, ini melarang perempuan meninggalkan rumah tanpa memakai burqa, yang merupakan pakaian serba tertutup mulai dari kaki hingga ujung kepala.

Juru Bicara Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan mengatakan ayah seorang wanita atau kerabat laki-laki terdekat dari wanita yang tidak menutupi wajahnya saat berada di luar rumah akan ditangkap dan dipenjara atau dipecat dari pekerjaan pemerintah.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini