Internasional

Rusia Tiba-tiba Minta Maaf ke Israel, Putin Cari Dukungan?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Sabtu, 07/05/2022 16:30 WIB
Foto: Demonstran memegang poster dan bendera saat mereka mengikuti protes pro-Ukraina di luar Kedutaan Besar Rusia, setelah pasukan Rusia meluncurkan serangan mereka ke Ukraina, di Tel Aviv, Israel, Kamis (24/2/2022). (AP Photo/Oded Balilty)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta maaf atas pernyataan kontroversial tentang Adolf Hitler keturunan Yahudi yang dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov.

Kedua pemimpin berbicara melalui telepon pada Kamis (5/5/2022). Tak lama, sebuah pernyataan Israel mengatakan bahwa Putin telah meminta maaf pun dirilis.

"Perdana Menteri menerima permintaan maaf Presiden Putin atas pernyataan Lavrov dan berterima kasih kepadanya karena telah menjelaskan sikap Presiden terhadap orang-orang Yahudi dan memori Holocaust," kata kantor Bennett dalam sebuah pernyataan, dikutip oleh Aljazeera dari kantor berta.


Namun, pernyataan Rusia setelah panggilan itu tidak menyebutkan permintaan maaf. Sebaliknya, dikatakan bahwa mereka menekankan pentingnya menandai kekalahan Nazi dalam Perang Dunia II, yang dirayakan Rusia pada Senin lalu.

Bennett muncul sebagai mediator potensial antara Rusia dan Ukraina tak lama setelah serangan Moskow. Tapi peran itu diragukan minggu ini ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov membuat komentar tentang Holocaust yang sangat menyinggung orang Yahudi.

"Menurut pendapat saya, Hitler juga memiliki asal-usul Yahudi, jadi itu tidak berarti apa-apa. Untuk beberapa waktu kami telah mendengar dari orang-orang Yahudi bahwa antisemit terbesar adalah orang Yahudi," kata Lavrov, berbicara kepada stasiun televisi dalam bahasa Rusia.

Menlu Israel Yair Lapid, yang mengecam keras Rusia atas serangan tersebut. Ia menyebut pernyataan Lavrov "tidak dapat dimaafkan dan memalukan dan kesalahan sejarah yang mengerikan".

"Orang-orang Yahudi tidak membunuh diri mereka sendiri dalam Holocaust," kata Lapid, putra seorang penyintas Holocaust. "Tingkat rasisme terendah terhadap orang Yahudi adalah menyalahkan orang Yahudi sendiri atas antisemitisme."

Dia menuntut agar Rusia meminta maaf, dan Israel memanggil duta besar Rusia sebagai protes. Bennett juga diketahui mengutuk komentar Lavrov. 


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Akui Operasi Diam-Diam di Dalam Iran