Internasional
Warga Rusia Respons Rencana Nuklir Putin, Tolak Keras?

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang propagandis Rusia mengatakan, negaranya tidak akan ada tanpa bom nuklir. Hal ini disampaikan oleh Sergey Mardan, pembawa acara televisi dan radio pro-Putin, dalam sebuah tayangan televisi.
Dalam klip itu, Mardan berkata: "Nenek moyang kami merawat kami, mereka tidak meninggalkan kami tanpa bom nuklir. Dan jika mereka melakukannya, tidak akan ada Federasi Rusia, tidak akan ada."
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa itu tidak baik atau buruk, tetapi hal ini yang diberikan oleh leluhurnya.
"Ini adalah fakta. Apa yang tersirat dari fakta ini? Fakta ini menunjukkan bahwa 20 tahun terakhir seharusnya dihabiskan secara berbeda," katanya, mengutip Newsweek, Senin (27/3/2023).
"Kita seharusnya membuat lebih banyak pesawat tempur, tank, dan sistem artileri, tentu saja, beberapa kali lipat. Tapi seperti yang Anda tahu, sejarah tidak pernah mengajarkan apa pun kepada siapa pun, begitu pula kami."
Komentar terbaru Mardan muncul ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk menempatkan senjata nuklir taktis di negara tetangga Belarus, yang digunakan Rusia sebagai tempat persiapan sebelum meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Putin pada hari, Sabtu mengatakan langkah itu didorong oleh keputusan Inggris untuk memberi Ukraina peluru penembus baja yang mengandung depleted uranium.
Dia mengatakan, Rusia mengikuti jejak Amerika Serikat (AS), yang telah lama menyebarkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka. Langkah tersebut memicu kecaman, di mana penasihat keamanan utama untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Belarusia telah disandera oleh Moskow.
Sementara, menanggapi komentar tersebut Mardan, penasihat menteri dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko membagikan cuplikan tersebut melalui akun Twitternya.
"Menurut Anda apa yang membuat Rusia, Rusia? Apa yang memberikan keberadaan dan integritasnya? Sebuah bom nuklir, kata propagandis Mardan, berterima kasih kepada leluhur," tulis Gerashchenko di samping klip tersebut.
"Ngomong-ngomong, sebenarnya menarik untuk melihat Rusia dan masa depannya tanpa bom nuklir," tambahnya.
[Gambas:Video CNBC]
Pengusaha Terigu RI Pontang-panting Gegara Rusia-Ukraina
(dce)