Inggris Gelar Pesta 4 Hari, Pangeran Harry Tak Diajak

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratu Inggris Elizabeth II berencana menghadiri perayaan besar untuk menandai 70 tahun sejak ia pertama kali naik takhta pada tahun 1952, sekaligus pemimpin Kerajaan Inggris yang paling lama memerintah dan kepala negara wanita terlama dalam sejarah.

Ratu berusia 96 tahun tersebut akan mengadakan pesta akbar selama empat hari lewat acara bernama "Platinum Jubilee" yang akan dimulai bulan depan.

Elizabeth sendiri tengah tersandung masalah mobilitas, yang artinya sebagian besar keterlibatan publiknya harus dibatalkan, tetapi Istana Buckingham mengatakan dia berencana hadir di sejumlah acara.

"Yang Mulia menantikan akhir pekan dan akan mengambil bagian dalam perayaan, tetapi kehadirannya tidak akan dikonfirmasi sampai waktu yang lebih dekat atau bahkan pada hari itu sendiri," kata juru bicara istana, dikutip dari Reuters.

Foto: AP/Alastair Grant FILE - Britain's Queen Elizabeth II waves to the crowds with Camilla, Duchess of Cornwall at right, as they arrive by carriage on the first day of the Royal Ascot horse race meeting in Ascot, England, Tuesday, June 18, 2013. Queen Elizabeth II has offered her support to have the Duchess of Cornwall become Queen Camilla — using a special Platinum Jubilee message to make a significant decision in shaping the future of the monarchy. (AP Photo/Alastair Grant, File)

Acara empat hari akan dimulai pada 2 Juni dengan parade militer tahunan "Trooping the Colour" di pusat kota London, diikuti dengan kebaktian syukur di Katedral St Paul, konser di luar Istana Buckingham, dan kontes melalui ibu kota Inggris setelahnya.

Salah satu agenda dari semua acara kerajaan besar adalah pertemuan yang dihadiri seluruh keluarga kerajaan. Mereka akan melambai pada orang banyak dari balkon Istana Buckingham. Tapi, Sang Ratu telah memutuskan baik putranya Pangeran Andrew maupun cucunya Pangeran Harry tidak akan ada di sana kali ini.

Saham Andrew anjlok setelah dia menyelesaikan gugatan di Amerika Serikat (AS), di mana dia dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap Virginia Giuffre ketika masih remaja pada Februari silam.

Dia telah mengundurkan diri dari tugas publik karena hubungannya dengan mendiang terpidana pelaku seks AS Jeffrey Epstein, dan telah dicopot gelar militer dan perlindungan kerajaan serta tidak lagi disebut sebagai "Yang Mulia".

Harry, putra bungsu dari pewaris Pangeran Charles, juga melepaskan tugas kerajaan dan kehilangan perlindungan setelah pindah dengan istrinya yang berkebangsaan Amerika, Meghan Markle, ke Los Angeles, di mana mereka menyampaikan tuduhan rasisme terhadap keluarga kerajaan.

"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, ratu telah memutuskan penampilan balkon Trooping the Color tradisional tahun ini ... akan terbatas pada Yang Mulia dan anggota keluarga kerajaan yang saat ini menjalankan tugas publik resmi atas nama ratu," kata juru bicara Istana.

Meski begitu, juru bicara mengonfirmasi bahwa Harry akan datang ke Istana bersama Meghan dan dua anak mereka, putra Archie dan putri Lilibet. Keluarga itu "bersemangat dan merasa terhormat" untuk hadir, kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan.

Sebuah sumber Istana mengatakan Harry, Meghan dan anak-anaknya tetap "anggota keluarga yang sangat dicintai" dan bahwa mereka yang tidak hadir di balkon tetap "akan diundang ke acara".