
AS Masuk Fase Keluar dari Pandemi Covid-19, RI Siap Nyusul?

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat disebut sudah memasuki fase transisi keluar dari pandemi Covid-19. Kabar optimisme ini muncul usai tren kasus COVID-19 rawat inap di AS jauh lebih rendah selama gelombang Omicron. Begitu juga dengan angka catatan kasus kematian.
Dalam wawancaranya bersama The Washington Post, pakar penyakit menular ternama di Amerika Serikat Anthony Fauci menyebut ada beberapa tahap atau fase pandemi.
Pertama pandemi dengan jumlah kasus besar yakni dialami AS dalam dua tahun terakhir. Kedua fase pandemi dengan kasus Covid-19 mulai melandai atau deselerasi. Ketiga fase 'kontrol' yakni kecenderungan virus menjadi endemik di populasi.
Setelah ketiga fase tersebut, barulah situasi masuk ke fase eliminasi hingga eradikasi atau nihil kasus Covid-19. Namun, Fauci menilai wabah Covid-19 sulit memasuki dua tahap akhir hingga nol kasus.
"Virus mungkin tidak akan pernah bisa diberantas," kata Fauci sebagaimana dikutip detikcom, Jumat (29/4/2022).
Lalu bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Juru bicara Satgas COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan Indonesia perlu melewati fase atau tahapan sebelum benar-benar bebas dari belenggu pandemi Covid-19.
"Sebenarnya dalam satu pandemi penyakit menular itu, ada lima fase," kata dr Reisa dalam diskusi daring beberapa waktu lalu.
Pertama adalah fase pandemi yang merupakan kondisi peningkatan jumlah kasus infeksi dalam sebuah negara terjadi secara tidak terduga dan menyebar ke seluruh wilayah baik secara global atau menjadi wabah. Selanjutnya adalah fase deselerasi, di mana jumlah kasus positif dalam negara mengalami penurunan karena ada dua faktor yang mempengaruhi, yakni adanya varian baru dan terbentuknya imunitas masyarakat.
Menurut dr Reisa, pada fase deselerasi juga akan ada sejumlah kebijakan yang dilonggarkan oleh pemerintah.
"Kalau di Indonesia sendiri, alhamdulillah dengan adanya tren penurunan, kita juga sudah siap masuk ke fase deselerasi, fase sebelum endemi," ujarnya.
Setelah fase deselerasi bisa diatasi, masuklah ke fase ketiga yakni endemi. Pada fase ini, penyebaran penyakit tetap terjadi dan terbatas pada suatu wilayah tertentu saja.
"Pada fase ini, harusnya penyakit tidak lagi mengganggu kehidupan sosial sehari-hari," tambahnya.
Selanjutnya fase eliminasi yang menggambarkan adanya penurunan hingga nol kasus di sebuah wilayah. Di fase ini, banyak intervensi atau tekanan agar dapat mengontrol serta mempertahan kondisi capaian nol kasus.
"Fase eliminasi merupakan fase penurunan hingga nol kasus pada satu wilayah geografi tertentu sebagai hasil intervensi yang terus menerus dilakukan. Intervensi dilakukan secara konsisten makanya kasus tertahan sampai nol," ungkap dr Reisa.
Terakhir ialah fase eradikasi atau reduksi, yakni kondisi kasus tidak ditemukan lagi secara permanen di seluruh wilayah sehingga tidak lagi diperlukan intervensi apa pun.
Menurut dr Reisa, agar Indonesia dapat melalui kelima fase tersebut seluruh pihak harus terus bekerja sama memperkuat protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya memproteksi diri dan lingkungan. Selain itu, kebijakan pemerintah juga harus terukur dan disusun dengan kehati-hatian.
Kebijakan diambil baik dilihat dari sisi kesehatan dan sains maupun seluruh aspek kehidupan meliputi sosial, budaya, atau ekonomi.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri Mr Biden! 'Resesi Seks' AS Makin Parah, Ini Buktinya
