Jangan Terulang! Kasus Covid-19 Melonjak Usai Libur Panjang

Maesaroh, CNBC Indonesia
29 April 2022 15:00
Foto udara suasana lalu lintas di kawasan Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Purwakarta, Jumat (29/4/2022). Kepolisian bersama Jasa Marga memberlakukan  Contraflow dati Km 47+000 sampai dengan KM 70+000 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pemudik motor memadati jalur Lingkar Tanjungpura, Karawang, Jumat (29/4). Jalur ini merupakan jalur mudik bagi pengendara menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Arus mudik mulai membanjiri stasiun, bandara, hingga jalan tol menjelang Hari Raya Idul Fitri minggu depan. Di satu sisi diperbolehkannya mudik akan membuat Lebaran lebih meriah pada tahun ini sekaligus menggerakkan perekonomian nasional. Namun, di sisi lain, mudik meningkatkan potensi penyebaran kasus Covid-19 karena padatnya mobilitas warga.

Pemerintah sendiri memutuskan untuk mengizinkan mudik pada tahun ini dengan didasari makin menurunnya kasus Covid-19 dan meningkatnya imunitas masyarakat melalui program vaksinasi.

Kasus Covid-19 terus mengalami selama bulan April. Sepekan terakhir (22-28 April), kasus Covid bertambah 3.477, turun 28,4% dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat 4.853.



Pada Kamis (28/4/2022), Indonesia melaporkan tambahan kasus Covid-19 sebanyak 412. Dibandingkan pada puncak gelombang III pada 16 Februari lalu (64.718 kasus), kasus yang dilaporkan pada Kamis kemarin sudah menurun 99,4%.

Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 pada sepekan terakhir juga turun 8,6% menjadi 202. Positivity rate juga menunjukkan penurunan cukup signifikan dari 1,26% pada 15 April menjadi 0,51% pada Kamis (28/4).

Sementara itu, jumlah masyarakat Indonesia yang telah mendapatkan vaksinasi meningkat pesat. Hingga Kamis (28/4), penerima vaksinasi lengkap telah mencapai 164,66 juta jiwa atau 79% dari target dan penerima vaksinasi booster sudah mencapai 18% dari target.



Dicky Budiman, epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, mengingatkan mudik memang meningkatkan risiko penyebaran Covid-19. Namun, pemerintah, perusahaan transportasi, hingga masyarakat bisa menekan penyebaran dengan sejumlah upaya. Dia mengingatkan penting bagi pemudik menjalankan "safe mode" dari perilakunya, pilihan transportasinya, hingga kepatuhan protokol.

"Bagaimanapun perjalanan meningkatkan risiko penyebaran atau terpapar Covid-19. Wajib untuk mempertimbangkan safe mode untuk mengurangi atau meminimalkan risiko terpapar," tutur Dicky, kepada CNBC Indonesia.

Salah satu perilaku "safe mode" adalah dengan tidak memaksakan perjalanan jika mengalami gejala demam, batuk, hingga pilek.  "Jika memiliki gejala tersebut dan ragu, mending lakukan tes Covid-19," imbuhnya.

Dicky menjelaskan akan lebih aman bagi pemudik untuk menggunakan kendaraan pribadi karena akan lebih kecil risikonya terpapar atau memaparkan virus jika kita tahu status imunitas masing-masing yang bepergian.

"Pilihlah rute yang tercepat dan waktu mudik yang tidak terlalu padat. Jika Anda harus transit, jangan terlalu lama berhenti. Waktu 15 menit cukup untuk transit," ujarnya.



J

Jika menggunakan transportasi umum, Dicky menghimbau untuk tidak memilih moda transportasi yang terlalu padat. Jika memungkinkan, sirkulasi udara di kendaraan tersebut juga bagus sehingga penyebaran virus bisa diperkecil, termasuk di bus atau kapal laut.

Selama perjalanan, pemudik juga diminta untuk terus mengenakan masker, tidak sembarangan menyentuh permukaan barang, serta rajin membersihkan tangan. Jika perjalanan cukup jauh, pemudik diminta berganti baju untuk memastikan kebersihan. Membawa hand sanitizer bisa menjadi alternatif memudahkan bagi mereka untuk mengganti ketentuan cuci tangan.

"Pemerintah juga harus memastikan tempat-tempat transit memiliki sirkulasi udara yang bagus dan dilengkapi dengan tempat cuci tangan," ujarnya.

Jumlah pemudik dan tujuan mudikSumber: Kementerian Perhubungan

 

Saat tiba di tempat tujuan, Dicky berharap pemudik tetap menggunakan masker di dalam rumah paling tidak selama 1x24 jam. Masker bisa dilepas jika sudah bisa dipastikan tidak ada keluarga bergejala. Kebersihan handphone juga harus diperhatikan, terlebih bagi mereka yang membawa anak kecil dan menggunakan handphone untuk mencari hiburan.

"Siapkan juga pembayaran non-cash. Lebih baik menggunakan pembayaran non-cash untuk menghindari risiko karena terlalu banyak bersentuhan," imbuhnya.

Dicky mengingatkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia kerap terjadi setelah libur panjang karena itulah penting bagi semua pihak untuk menjaga protokol kesehatan selama mudik. Libur dan cuti bersama Hari Raya pada tahun ini berlangsung dari 28 April hingga 6 Mei 2022.

Sebagai catatan, dua puncak gelombang Covid-19 pada tahun 2021 dipicu oleh lonjakan kasus setelah libur panjang. Gelombang I terjadi setelah libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Pada akhir Desember 2020, tambahan kasus Covid Indonesia ada di kisaran 5.000-6.000 per hari. Namun, kasus Covid-19 melonjak di atas 10.000 kasus pada pertengahan Januari 2021.

Puncak gelombang I terjadi pada 30 Januari 2021. Pada hari tersebut, jumlah kasus mencapai 14.518. Tambahan kasus dalam jumlah besar pada gelombang I baru mereda pada akhir Februari 2021.

Pengalaman serupa terulang pada libur panjang Lebaran 2021 di mana Hari Raya Idul Fitri 2021 jatuh pada 12 Mei 2021. Pada akhir Mei, tambahan kasus harian masih tercatat 5.000-6.000. Kasus Covid-19 melonjak tajam bahkan tidak terkontrol hingga menembus 54 ribu kasus lebih pada Juli 2021. Puncak gelombang II terjadi pada 15 Juli 2021 di mana kasus menembus 56.757.

Periode gelombang II berlangsung lebih lama dibandingkan periode gelombang I. Gelombang II Covid-19 baru mereda di akhir Agustus 2021. Gelombang II juga memakan korban jiwa paling besar. Pada period 16 Juli-22 Agustus 2021, kasus kematian akibat Covid-19 tercatat lebih dari 1.000 sehari.

Pada tahun 2021, program vaksinasi memang sudah dimulai tapi penerima vaksinasi masih sangat sedikit karena pemerintah baru membuka program vaksinasi bagi masyarakat umum pada Juli 2021.

Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia setelah libur panjangSumber: Kemenhub

 

Peningkatan kasus membuat pemerintah memperketat mobilitas masyarakat setelah periode libur panjang. Pada Juli 2021, misalnya, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Pengetatan mobilitas ini tentu saja merugikan mengingat aktivitas masyarakat dari aktivitas ekonomi hingga pendidikan pun tidak bisa berlangsung normal.

Data yang dihimpun dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2022 mencatat pada Rabu (27/4) atau H-5 Lebaran, pergerakan penumpang angkutan umum mengalami peningkatan di semua moda angkutan jika dibandingkan dengan hari biasa.  Pemantauan pergerakan penumpang mudik pada tahun ini dilakukan di 111 terminal bus, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandar udara, 110 pelabuhan laut, dan 13 Daop/Divre.

Pada Senin (25/4/2022) atau H-7 sebesar 474.285 penumpang, pada Selasa (26/4/2022) atau H-6 sebesar 476.429 penumpang dan pada Rabu (27/4) atau H-5 sebesar 555.168 penumpang.

"Kami memprediksi peningkatan akan terus terjadi hingga puncak mudik yang diprediksi terjadi mulai hari ini Kamis 28 April  sampai Sabtu 30 April 2022 mendatang," tutur Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.

 

Jenis moda yang akan dipakai mudikSumber: Kementerian Perhubungan

 

Secara kumulatif (25-28 April), jumlah pergerakan penumpang udara menjadi yang tertinggi yaitu sebanyak 505.428 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di lima bandara yakni: Soekarno Hatta, Sultan Hasanuddin (Makassar), Juanda (Surabaya), Sepinggan (Balikpapan), dan Ngurah Rai (Bali).

Angkutan jalan (bus) sebanyak 330.169 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di lima terminal yakni: Kertonegoro Ngawi, Purboyo (Surabaya), Ir. Soekarno (Klaten), Giwangan (Yogyakarta), dan Tamanan (Kediri).

Angkutan kereta api sebanyak 244.603 penumpang. Dengan pergerakan penumpang terpadat di lima Daerah Operasi (Daop) yakni: Daop I Jakarta, Daop II Bandung, Daop III Cirebon, Daop IV Semarang, dan Daop IX Jember.

Angkutan Laut sebanyak 182.855 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di lima pelabuhan yakni: Gilimanuk, Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, dan Balikpapan.

Total pergerakan penumpang di semua moda angkutan secara kumulatif mulai H-7 hingga H-5 kemarin, sudah mencapai 1.505.882 penumpang. Jumlah ini masih lebih kecil dengan perbandingan 55,7%, jika dibandingkan dengan pergerakan penumpang kumulatif pada periode yang sama di tahun 2019 sebesar 3.402.142 penumpang.

 

Untuk pergerakan kendaraan pribadi, berdasarkan data dari Jasa Marga mencatat  pada Selasa (26/4/2022) atau H-6, lalu lintas meningkat hingga 89%. Jasa Marga kembali mencatat kenaikan hingga 141% pada Rabu (27/4/2022) atau H-5, jika dibandingkan dengan lalu lintas normal pada periode November 2021.
Tercatat, total 74.634 kendaraan meninggalkan Jabotabek melalui gerbang tol Cikampek Utama, yang pada periode normal 2021 sekitar 31.023 kendaraan.

Secara kumulatif, sebanyak 951.758 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 sampai dengan H-5 Hari Raya Idul Fitri atau Jumat-Rabu (22-27 April 2022). Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 9,4% jika dibandingkan lalin normal periode November 2021 dengan total 870.371 kendaraan.

tarif tol Jasa MargaSumber: Jasa Marga

Garuda Indonesia Group yang melayani penerbangan dengan Garuda Indonesia dan Citilink memperkirakan 95 ribu orang pada puncak periode peak season yang jatuh pada tanggal 28-29 April 2022. Per 28 April 2022, Garuda Indonesia Group mengangkut sebanyak 47.132 penumpang  dengan total penerbangan sebanyak 326 penerbangan.

Total penumpang Garuda Indonesia Group tersebut meningkat hingga 65,5% dibandingkan periode awal arus mudik pada tanggal 25 April 2022. Sementara pada Jumat (29/4/2022) Garuda Indonesia Group diperkirakan akan mengangkut sebanyak 48.360 penumpang dengan total penerbangan sebanyak 333 penerbangan.

"Kami tentunya memahami bahwa mudik Lebaran ini tidak sekedar menjadi sebuah tradisi dalam merayakan Lebaran, melainkan juga menjadi wadah silahturahmi bersama keluarga dan orang terdekat. Oleh karenanya momentum baik ini kiranya dapat diselaraskan dengan komitmen untuk saling menjaga khususnya melalui penerapan protokol kesehatan secara konsisten pada aktivitas keseharian kita", tutup Dirut Garuda, Irfan Setiaputra, dalam keterangan resmi.

Sementara itu Lion Air Group menyediakan ratusan armada untuk mudik kali ini. Lion Air menyiapkan 110 armada, Batik Air menyiagakan 52 armada dan Super Air Jet menyiapkan 22 pesawat tipe Airbus 320-200. 

Kenaikan jumlah penumpang juga sudah terasa di stasiun kereta. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengatakan keberangkatan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Jakarta kota pemesanan untuk keberangkatan pra Lebaran periode 22 April sampai dengan Mei sudah mencapai 312.200 atau 86% dari total tiket yang disediakan yakni 362.200 pada periode tersebut.

Pada Kamis (28/4/2022), dari Stasiun Gambir, volume penumpang berangkat sebanyak 15.900 atau 95%  dari total tempat duduk yang tersedia. Sementara untuk Stasiun Pasar Senen, volume penumpang berangkat sebanyak 17.200 atau 84% dari total tempat duduk yang tersedia.

Besarnya pemudik serta libur yang lebih panjang membuat Bank Indonesia bahkan menambah ketersediaan uang tunai untuk periode Lebaran pada tahun ini sebanyak Rp 27,4 triliun. Dengan demikian, total perputaran uang selama periode Lebaran pada tahun ini diperkirakan menembus Rp 202,7 triliun, meningkat 31,2% dibandingkan 2021.

 

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular