
Wajib Pakai Rubel, 2 perusahaan Energi Eropa Melobi Gazprom

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua perusahaan energi terkemuka Eropa, Uniper dari Jerman dan OMV dari Austria, sedang dalam pembicaraan dengan Gazprom tentang cara membayar gas Rusia.
Pembicaraan dilakukan untuk mencari jalan tengah antara mematuhi sanksi Uni Eropa (UE) dan aturan baru Rusia yang menuntut semua gas dibayar dalam mata uang rubel.
"Kami menganggap konversi pembayaran yang sesuai dengan undang-undang sanksi dan keputusan Rusia dimungkinkan. Uniper akan terus membayar dalam euro. Uniper sedang dalam pembicaraan dengan mitra kontraknya tentang modalitas pembayaran konkret dan juga berkoordinasi erat dengan pemerintah Jerman," kata Uniper, dikutip dari CNN International.
Uniper, yang merupakan salah satu perusahaan gas terkemuka di Eropa, juga mengatakan tidak mungkin menghentikan gas Rusia dalam jangka pendek, sebab ini akan memiliki konsekuensi dramatis bagi perekonomian negaranya.
Sementara perusahaan Austria OMV mengatakan telah menganalisis permintaan Gazprom tentang metode pembayaran sehubungan dengan sanksi UE.
"Sekarang (kami) sedang mengerjakan solusi yang sesuai dengan sanksi," katanya.
Pembicaraan terjadi setelah Rusia memotong pasokan gas alam ke Polandia dan Bulgaria. Langkah ini secara dramatis meningkatkan tanggapannya terhadap sanksi Barat yang dikenakan pada Moskow atas perang di Ukraina.
Perusahaan energi negara Rusia Gazprom pada Rabu (27/4/2022) mengatakan telah sepenuhnya menghentikan pasokan ke perusahaan gas Polandia PGNiG dan Bulgargaz Bulgaria setelah mereka menolak memenuhi permintaan pembayaran dalam rubel, bukan euro atau dolar.
Di bawah skema pembayaran Rusia yang baru, importir energi harus membuka dua rekening bank di Gazprombank, rekening mata uang asing dan rekening rubel. Pembeli diharuskan menyetor mata uang asing (dolar atau euro) ke Gazprombank Rusia, yang kemudian mengubahnya menjadi rubel untuk pembayaran selanjutnya ke Moskow.
Sebuah rilis dokumen Komisi Eropa pekan lalu menyarankan bahwa "tampaknya mungkin" untuk mematuhi aturan baru Rusia tanpa bertentangan dengan hukum Uni Eropa.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Hungaria mengkonfirmasi bahwa negaranya akan menggunakan skema pembayaran yang diberlakukan oleh Moskow untuk membayar impor minyak dan gasnya.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Minta Bayar Gas Rusia Pakai Rubel, Jerman Buka Suara