Blok Minyak Exxon Nyatakan Kondisi Kahar Dengan Rusia
Jakarta, CNBC Indonesia - Exxon Mobil Corp mengatakan pada hari Rabu (27/4/2022), bahwa unit bisnisnya di Rusia yakni Exxon Neftegas Ltd dalam kondisi kahar atau force majeure untuk operasi Sakhalin-1. Hal itu terjadi karena sanksi terhadap Rusia yang membuat pengiriman minyak mentah ke pelanggan semakin sulit.
Proyek Sakhalin-1 memproduksi minyak mentah Sokol di lepas pantai Pulau Sakhalin di Timur Jauh Rusia, mengekspor sekitar 273.000 barel per hari, terutama ke Korea Selatan, dan ke tujuan lain termasuk Jepang, Australia, Thailand, dan Amerika Serikat.
Exxon mengatakan pada 1 Maret akan mengeluarkan aset sekitar US$ 4 miliar dan menghentikan semua operasinya di Rusia, termasuk Sakhalin 1, menyusul invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari.
Produsen minyak mengambil langkah-langkah untuk keluar dari Sakhalin 1, yang mencakup menangani kewajiban kontrak dan komersial, juru bicara Exxon Julie King mengatakan dalam tanggapan tertulis.
"Sebagai operator Sakhalin-1, kami memiliki kewajiban untuk memastikan keselamatan orang, perlindungan lingkungan dan integritas operasi," kata King seperti dikutip Reuters.
Exxon juga secara signifikan menghentikan bisnis kimia dan pelumasnya di Rusia, dan menangguhkan penjualan semua produk kimia dan pelumas ke Rusia dan Belarus.
Pemangku kepentingan proyek, yang juga termasuk konsorsium Pengembangan Minyak dan Gas Sakhalin Jepang dan penjelajah India ONGC Videsh (ONVI.NS), mengalami kesulitan mencarter kapal tanker untuk mengirim minyak keluar dari wilayah yang umumnya membutuhkan kapal es untuk menavigasi perjalanan.
Itu karena kekhawatiran yang berkembang dari pengirim atas risiko reputasi dan meningkatnya kesulitan aset Rusia untuk menemukan perlindungan asuransi. Baca selengkapnya
"Akibatnya, Exxon Neftegas Ltd telah membatasi produksi minyak mentah," kata King.
Kapal tanker terbaru yang mengambil minyak mentah di pelabuhan De Kastri Rusia - di mana minyak dari Sakhalin-1 dimuat - adalah kapal tanker Aframax Kapten Kostichev, menurut data di Refinitiv Eikon. Kapal saat ini terletak di lepas pelabuhan De Kastri.
Dua kapal tanker Aframax lainnya, Victor Konetsky dan Yuri Senkevich, yang sering digunakan untuk mengirim minyak mentah Sokol ke Yeosu, kosong dan juga mengambang di dekat pelabuhan.
Konsorsium Sakhalin Jepang, yang memiliki 30% saham dalam proyek tersebut, menolak berkomentar, mengutip perjanjian kerahasiaan dengan Exxon.
(pgr/pgr)