
Sekjen PBB Sowan ke 'Kandang' Putin, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB António Guterres bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin. Dalam pertemuan tatap muka yang berlangsung Rabu (27/4/2022), Guterres mengatakan pesannya tidak berubah sejak awal konflik.
Melansir CNN International, Guterres mengatakan serangan Rusia adalah pelanggaran Piagam PBB dan harus diakhiri secepat mungkin. Ia juga menggambarkan pertemuannya dengan pemimpin Rusia itu "sangat berguna".
Di sisi lain, ia juga menyatakan keprihatinannya tentang pelanggaran hukum internasional, hukum hak asasi manusia, dan kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia.
Guterres juga membela peran PBB dalam mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama lebih dari 2 bulan.
"Perang tidak akan berakhir dengan pertemuan," katanya. "Perang akan berakhir ketika Federasi Rusia memutuskan untuk mengakhirinya dan ketika ada kesepakatan politik yang serius. Kami dapat mengadakan semua pertemuan, tetapi bukan itu yang akan mengakhiri perang," tuturnya.
Selama pertemuan dengan Putin, Guterres mengatakan dia membahas evakuasi warga sipil dari pabrik baja yang dikelilingi di kota pelabuhan selatan, Mariupol.
Dia mengatakan pada prinsipnya Putin setuju tentang evakuasi warga sipil dan bahwa diskusi sedang berlangsung antara pejabat PBB dan Kementerian Pertahanan Rusia untuk menuntaskan perinciannya.
"Kami juga berhubungan dengan Pemerintah Ukraina untuk melihat apakahmungkin tercipta situasi di mana tidak ada yang menyalahkan pihak lain untuk hal-hal yang tidak terjadi," katanya.
Setelah bertemu Putin, Guterres juga diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (28/4/2022).
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Tolak Hadiri Sidang Majelis Umum PBB, Kenapa?