Gegara Kebijakan Jokowi, Sederet Negara Ini Bakal Menderita

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
27 April 2022 18:00
Dilarang Jokowi, Ini Negara Tujuan Ekspor Migor Terbesar RI
Foto: Infografis/Dilarang Jokowi, Ini Negara Tujuan Ekspor Migor Terbesar RI/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Larangan pemerintah untuk ekspor minyak goreng dan bahan bakunya seperti refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein dan turunannya diperkirakan akan mengganggu rantai pasok global.

Adapun RBD palm olein yang dilarang ekspor oleh pemerintah mencakup produk dengan 3 nomor kode Harmonized System (HS). Pertama 15119036, lalu 15119037 dan 15119039.

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal menilai Indonesia sebagai negara produsen terbesar di dunia, tentu akan ikut mengerek harga RBD palm olein secara global.

"Negara eksportir terbesar lainnya ada Malaysia. Tapi, Malaysia tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan dunia. Sehingga pastinya akan mengerek harga internasional lebih tinggi lagi," jelas Fithra kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/4/2022).

"Nanti akan juga berdampak ke inflasi, itu yang kita takutkan lagi. Selama ada koneksi dengan harga internasional, bisa jadi ada mekanisme transisi dari imported inflation," kata Fithra lagi.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia merupakan salah satu eksportir terbesar untuk RBD palm olein di dunia. Setidaknya 108 negara memasok RBD palm olein dan turunannya dari Indonesia.

Secara rinci, nilai ekspor RBD palm olein dengan HS 15119036 sejak 2019 nilainya selalu meningkat. Pada 2019 nilai ekspornya mencapai US$ 915,9 juta, naik menjadi US$ 1,1 miliar pada 2020, dan pada 2021 nilainya meningkat menjadi US$ 1,5 miliar.

Sepanjang Januari-Maret 2022 (angka sementara) nilai ekspor untuk RBD palm olein dengan HS 15119036 mencapai US$ 240,9 juta, lebih rendah dibandingkan periode Januari-Maret 2021 yang mencapai US$ 301,3 juta.

Sebanyak 10 negara tujuan ekspor terbesar untuk RBD palm olein HS 15119036 di antaranya Benin, Tanzania, Mauritania, Angola, Djibouti, Togo, Pantai Gading, Myanmar, Senegal, dan Gambia.

Kemudian, nilai ekspor RBD palm olein dengan HS 15119037 nilainya sejak 2019 hingga 2021 meningkat signifikan. Di mana pada 2019 nilainya mencapai US$ 915,9 juta, naik menjadi US$ 5,4 miliar pada 2020, dan naik dua kali lipat menjadi US$ 11,6 miliar pada 2021.

Adapun angka sementara pada periode Januari-Maret 2022, ekspor RBD palm olein dengan HS 15119037 nilainya mencapai US 2,25 miliar, turun tipis dibandingkan periode Januari-Maret 2021 yang nilainya mencapai US$ 2,27 miliar.

Negara tujuan ekspor terbesar untuk RBD palm olein HS 15119037 diantaranya China, Pakistan, Bangladesh, India, Myanmar, Filipina, Vietnam, Mesir, Amerika Serikat, dan Malaysia.

Sementara itu, untuk nilai ekspor RBD palm olein dengan HS 15119039 dari tahun 2019-2020 meningkat, namun nilainya menurun dari 2020 ke 2021. Di mana pada 2019 nilai ekspornya mencapai US$ 317,5 juta, naik menjadi US$ 349,2 juta, dan turun menjadi US$ 306,7 pada 2021.

Sepanjang Januari-Maret 2022 (angka sementara) nilai ekspor untuk RBD palm olein dengan HS 15119039, mencapai US$ 63 juta, lebih rendah dibandingkan periode Januari-Maret 2021 yang mencapai US$ 66,7 juta.

Kemudian, 10 negara tujuan ekspor terbesar untuk HS 15119039 di antaranya Myanmar, Bangladesh, Guinea, Liberia, Jepang, Haiti, India, Pakistan, Malaysia, dan Italia.


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Larang Ekspor Hingga Harga Migor Rp 14.000 / Liter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular