Kebocoran Gas PLTP Sorik Marapi Berulang, Ini Kata Manajemen

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
27 April 2022 12:30
Supreme Energy Mulai Operasikan PLTP Kapasitas 91.2 Megawatt
Foto: Dok Supreme Energy

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) selaku opertar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi akhirnya angkat bicara perihal kebocoran atau well kick disertai dengan keluarnya gas H2S saat proses pengeboran sumur panas bumi T-12.

Dalam kasus ini, sebanyak 19 orang warga masyarakat dan 2 orang kru pengeboran menjadi korban atas adanya insiden ini.

Head of Corporate Communication SMGP, Yani Siskartika mengatakan, per hari ini, 18 orang sudah diperbolehkan pulang dari RSUD Panyabungan, Mandailing Natal, sedangkan tiga pasien dengan kondisi stabil masih dalam penanganan oleh tim medis.

Penanganan dan pengamanan sumur T-12 terus dilanjutkan untuk memastikan sumur benar-benar dalam keadaan aman dan menghilangkan potensi well kick.

"Untuk itu, SMGP mohon bantuan dan dukungan dari Pemda dan masyarakat untuk memberi kami waktu dalam melakukan penanganan lanjutan untuk keamanan masyarakat, pekerja serta lingkungan," terang Yani

Untuk sementara, SMGP menghentikan kegiatan pengeboran dan uji alir sumur. Saat ini, tim Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM bekerja sama dengan tim SMGP dan POLDA Sumatera Utara sedang melakukan investigasi untuk mencari penyebab utama dari well kick.

SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja. Terkait dampak langsung akibat dari semburan lumpur, SMGP bertanggung jawab dan terus melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan bekerja sama dengan masyarakat.

SMGP sangat menghargai dan berterima kasih atas dukungan semua pihak antara lain warga desa dan pemerintah termasuk pihak kepolisian dalam menanggulangi dampak kejadian tersebut.

SMGP juga menyesalkan insiden pemukulan dan penjarahan oleh oknum warga yang terjadi tanggal 24 April 2022 di lokasi proyek kami yang membahayakan pekerja kami, dan berdampak pada jadwal operasi komersial yang telah ditetapkan. Karena itu, SMGP mengecam segala tindakan dan perilaku kekerasan tersebut.

SMGP berharap agar warga sekitar tetap tenang dan terus bekerja sama dalam menciptakan suasana yang kondusif.

Sebelumnya, atas insiden ini, Kementerian ESDM mengambil sikap dengan menerbitkan surat penghentian sementara, utamanya atas kegiatan pengeboran dan uji alir sumur kepada SMGP.

"Sudah kami sampaikan sejak tanggal 24 April, sekarang kami sedang melakukan investigasi penyebab. Evaluasi yang lebih mendalam juga akan dilakukan," kata dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/4/2022).

Menurut Harris jika dalam investigasi tersebut nantinya ditemukan sebuah kelalaian yang dilakukan pengembang, pemerintah akan memberikan sanksi tegas sesuai regulasi.

Namun demikian, pemerintah saat ini terus fokus untuk memberikan perawatan yang optimal kepada korban terdampak paparan gas H2S. Mengingat sebanyak 19 orang warga masyarakat dan 2 orang kru pengeboran menjadi korban atas adanya insiden ini.

Ia pun berharap agar semua pihak dapat menjaga situasi tetap kondusif agar upaya pemulihan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, Kementerian ESDM juga tak segan-segan untuk mengambil langkah tegas guna menegakkan peraturan K3LL panas bumi.

"Kementerian ESDM akan mengambil langkah tegas untuk menegakkan peraturan K3LL panas bumi dalam rangka menciptakan pengusahaan panas bumi yang aman dan ramah lingkungan," katanya.

Untuk diketahui, semburan liar merupakan salah satu potensi bahaya yang dapat terjadi dalam kegiatan pengeboran. Sehingga prosedur dan peralatan untuk pencegahannya juga harus dipersiapkan dengan baik.

PLTP Sorik Marapi saat ini mengoperasikan 2 unit pembangkit dengan kapasitas pembangkitan 90 MW yang membantu meningkatkan keandalan jaringan transmisi ketenagalistrikan Sumatera Utara.

Dalam rangka pengembangan PLTP Sorik Marapi Unit III, SMGP melakukan kegiatan pengeboran sumur panas bumi yang salah satunya sumur T-12 untuk penyediaan suplai uap PLTP Unit III.

Pengeboran sumur T-12 mulai dilaksanakan sejak tanggal 20 April 2022 dan direncanakan berlangsung selama 44 hari dengan target kedalaman 2700 m. Ketika terjadi steam kick, kedalaman sumur baru mencapai 370 m dan belum mencapai zona reservoir sehingga memiliki kemungkinan kecil terjadinya steam kick.

Sementara, berdasarkan penelusuran terhadap data-data pengeboran, penyebab munculnya semburan liar diduga berasal dari sumur T-11 yang berjarak kurang lebih 7 meter dari sumur T-12. Tim Kementerian ESDM pun terus melakukan pendalaman untuk menemukan penyebab semburan liar tersebut.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! PLTP Sorik Marapi Semburkan Gas Liar, 19 Orang Terpapar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular