
Utang Indonesia Naik Lagi, Sekarang Tembus Rp 7.052 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang pemerintah terus meningkat seiring defisit yang masih terjadi pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun tambahan dalam beberapa bulan terakhir, cenderung tipis.
Data Kementerian Keuangan menunjukkan utang pemerintah pusat mencapai Rp 7.052,50 triliun di akhir Maret 2022. Utang ini naik dibandingkan akhir Februari yang sebesar Rp 7.014,58 triliun.
Bahkan dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6.445,07 triliun, naik sebesar Rp 607,43 triliun.
Adapun rasio utang pada akhir Maret 2022 sudah mencapai 40,39% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Meski demikian, utang dinyatakan dalam batas aman dan wajar serta terkendali.
Secara rinci, utang ini tentu saja didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) dengan porsi 88,24% dan utang melalui pinjaman sebesar 11,76% dari total utang yang dimiliki Indonesia.
Utang dari SBN tercatat Rp 6.222,94 triliun yang terdiri dari SBN domestik Rp 4.962,34 triliun dan utang valuta asing Rp 1.260,61 triliun. Utang SBN domestik dan valas terdiri dari SBN dan SBSN.
Kemudian, utang dari pinjaman tercatat hanya Rp 829,56 triliun. Porsi utang pinjaman ini berkurang dibandingkan sebelumnya.
Utang pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp 13,20 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 816,36 triliun. Pinjaman luar negeri terdiri dari bilateral Rp 281,31 triliun, multilateral Rp 491,57 triliun dan commercial banks Rp 43,48 triliun.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik Tipis! Utang Pemerintah Jadi Rp 7.052 T Akhir Maret 2022