Internasional

Waspadalah! Kim Jong Un Janjikan Senjata Nuklir Terlarang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 26/04/2022 14:35 WIB
Foto: via REUTERS/KCNA

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un berjanji akan meningkatkan pengembangan senjata nuklir terlarang. Hal ini disampaikannya saat parade militer di Pyongyang untuk merayakan ulang tahun ke-90 tentara negara komunis tersebut.

"Kami akan terus mengambil langkah-langkah untuk memperkuat dan mengembangkan kemampuan nuklir negara kami dengan kecepatan tercepat," kata Kim, menurut transkrip yang diterbitkan oleh media pemerintah Korut, Korean Central News Agency (KCNA), Selasa (26/4/2022).


Kim juga berjanji untuk terus memperkuat kekuatan nuklir negara itu secara kuantitatif dan secara kualitatif. Senjata nuklir Korut, kata Kim, adalah simbol kekuatan nasional dan harus didiversifikasi.

"Dalam persiapan untuk situasi politik dan militer yang bergejolak dan semua jenis krisis di masa depan... kami akan lebih meningkatkan kekuatan nuklir kami dengan kecepatan setinggi mungkin," tambahnya.

Kim menambahkan kendati fungsi utama senjata nuklir negara itu adalah sebagai pencegah, mereka juga dapat dikerahkan jika "kepentingan mendasar" Korut diserang.

Sementara itu, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap, dalam parade militer yang dimulai pada Senin (25/4/2022) itu, Korut juga memamerkan Hwasong-17, rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar dan terbaru miliknya.

Sebagai informasi, negara ini biasanya menandai peringatan penting dengan mengadakan parade militer, termasuk pada 15 April lalu untuk menandai 110 tahun kelahiran pendiri negara dan kakek Kim, Kim Il Sung.

Sejak Kim mengambil alih negara 10 tahun lalu, setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il, Korea Utara telah mengadakan 12 parade militer besar untuk perayaan nasional.

Pada tahun ini, Pyongyang telah melakukan serangkaian tes senjata, termasuk peluncuran pertama ICBM dalam hampir 5 tahun terakhir.


(tfa/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Korut Murka! Serangan Israel ke Iran Disebut "Teror Negara"