Kemenangan di Depan Mata? 7 Fakta Baru Perang Rusia-Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang antara Rusia dan Ukraina yang terjadi saat ini telah memasuki babak baru, terutama setelah Negeri Beruang Merah itu mengeklaim kemenangan lantaran telah menaklukkan kota Mariupol, Ukraina.
Lantas, apa saja sebenarnya fakta-fakta terbaru dari perang antar kedua negara tersebut. Dilansir dari CNN International, (Sabtu 23/4/2022) berikut beberapa fakta terbaru dalam perang Rusia-Ukraina.
1. Sekjen PBB akan bertemu dengan Putin
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berencana untuk mengunjungi Moskow dan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, 26 April mendatang. Seorang juru bicara PBB mengatakan Guterres meminta audiensi terpisah dengan Putin di Moskow dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ukraina untuk membahas kebutuhan mendesak guna mewujudkan perdamaian.
2. Pembukaan kembali kantor diplomatik di Kyiv
Berdasarkan berbagai sumber, Amerika Serikat (AS) tidak secara aktif membahas untuk kembali membuka operasional kedutaannya di Kyiv. Untuk diketahui, Departemen Luar Negeri telah menutup kedutaan AS di Kyiv lebih dari sebulan yang lalu.
Ini terjadi setelah Inggris mengumumkan bahwa mereka akan membuka kembali Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Kiev, ibu kota Ukraina setelah ditutup Februari lalu karena invasi Rusia ke Ukraina. Zelensky pun berterima kasih kepada Inggris atas keputusan tersebut.
3. Situasi di Ukraina
Menurut pernyataan dari Pasukan Bersenjata Ukraina yang dipublikasikan di Facebook pada hari Jumat (22/4/2022), pertempuran berlanjut di wilayah Ukraina timur Donetsk dan Tavriya.
Hal ini menjadi titik terpenting dimana Rusia mengungkapkan tujuannya yakni untuk mengambil kontrol penuh atas Ukraina Selatan, serta wilayah Donbas Timur, dan membangun koridor darat yang menghubungkan Rusia ke Krimea, semenanjung yang dicaploknya pada tahun 2014.
Pejabat Ukraina menggambarkan kondisi pertempuran di seluruh wilayah Donetsk dan Luhansk timur cukup sengit. Sedikitnya, 20 orang terluka dalam aksi penembakan di wilayah Mykolaiv selatan.
Sementara itu, berdasarkan video drone yang diperoleh CNN International pada Jumat, sejumlah rumah telah hancur di Moschun, sebuah desa kecil di utara Kyiv dan dekat Pangkalan Udara Hostomel.
Pejabat Ukraina mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi kuburan massal di luar kota Mariupol. Hal ini menambah bukti kejahatan perang yang dilakukan Rusia terhadap warga sipil Ukraina.
Klaim tersebut didukung oleh foto-foto yang dikumpulkan dan dianalisis oleh perusahaan citra satelit AS Maxar Technologies yang menunjukkan lebih dari 200 kuburan baru di sebuah situs di tepi barat laut Manshush, sebuah kota di sebelah barat Mariupol.
4. Kantor kejaksaan Ukraina lakukan penyelidikan
Kantor kejaksaan Ukraina telah melakukan serangkaian penyelidikan atas dugaan penembakan kota Sloviansk oleh tentara Rusia dengan munisi tandan. Bahkan, pasukan Rusia juga menggunakan "Tochka-U," sistem rudal dengan hulu ledak cluster.
5. Turki berharap lanjutkan mediasi dengan Rusia-Ukraina
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengharapkan untuk mengadakan panggilan melalui sambungan telepon dengan pihak Rusia dan Ukraina dalam 48 jam ke depan, dengan harapan bertemu mereka berdua di Istanbul untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina.
Turki memiliki profil dan posisi yang unik. Pasalnya, selain menjadi anggota NATO, negara ini juga memiliki perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia. Plus, Turki adalah mitra dagang terbesar Rusia di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
6. Zelensky menyebut kehidupan mulai kembali normal
Zelensky mengatakan pada Jumat, bahwa kehidupan normal mulai kembali ke daerah-daerah yang telah dibebaskan dari kendali Rusia. Adapun operasi kemanusiaan sedang berlangsung di lebih dari 500 pemukiman yang dibebaskan, dan layanan medis serta pendidikan bersama dengan lembaga keuangan juga kembali ke banyak pemukiman.
7. Tidak ada evakuasi untuk kota-kota Ukraina
Sementara itu, warga sipil tetap terjebak di kota-kota Ukraina. Seperti di kota Mariupol dan Luhansk, tanpa koridor evakuasi baru yang disepakati di Ukraina dengan Rusia. Pejabat Ukraina telah meminta Rusia untuk menjamin perjalanan yang aman bagi warga sipil, terutama mereka yang terjebak di Mariupol.
Wali Kota Mariupol mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara bahwa "satu hari gencatan senjata yang cerah" diperlukan untuk mengevakuasi warga sipil yang berlindung di pabrik besi dan baja Azovstal di kota yang terkepung.
(luc/luc)