Cerita Sri Mulyani Saat AS-Inggris Walk-Out di Forum G20

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Jumat, 22/04/2022 10:10 WIB
Foto: Konferensi Pers: Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur BI (FMCBG) ke-2 (Tangkapan Layar Youtube))

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita mengenai aksi walkout beberapa negara dari pertemuan G20 di Washington DC. Diantaranya Amerika Serikat (AS), Inggris dan Kanada.

Tindakan itu diambil sebagai bentuk protes atas serangan Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari lalu. Perwakilan dari tiga negara itu meninggalkan sesi saat delegasi Rusia berbicara pada pertemuan di Washington itu.


Namun, Sri Mulyani memastikan walkout tiga negara tersebut tidak mengganggu jalannya pertemuan G20 ini. Sebab, pembahasan mengenai isu global yang sedang terjadi tetap dilakukan.

"Dalam pertemuan hari ini kita lihat beberapa negara walkout waktu Rusia menyampaikan intervensi. Namun, di luar kejadian itu sebetulnya semangat pada saat kita membahas isu-isu yang sangat penting untuk tetap menjaga koorperasi sangat-sangat kental," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/4/2022).

Menurutnya, bahkan semua negara yang hadir dalam pertemuan G20 sangat antusias untuk bisa mencari solusi dari kondisi yang saat ini terjadi. Sehingga perekonomian bisa kembali dipulihkan.

"Semua negara sepakat bahwa untuk bisa mengurangi risiko global dan bagaimana menciptakan dan memulihkan ekonomi secara global akibat adanya pandemi, geopolitical dan perang. Semua mengharapkan perang bisa segera diakhiri dan risiko nya bisa ditangani secara baik," jelasnya.

Sebagai pemegang Presidensi G20 saat ini, Indonesia juga menjamin dialog terbuka untuk meraih konsensus dalam isu-isu penting yang mempengaruhi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Untuk mencapainya, Indonesia mengadopsi sejumlah prosedur yang telah disepakati sejak presidensi-presidensi sebelumnya, di antaranya memiliki kewajiban untuk mengundang seluruh anggota G20 ke dalam pertemuan dan mengawal diskusi secara efektif demi mencari solusi yang melibatkan suara semua anggota.

"Indonesia telah menerima dukungan penuh dari anggota untuk bekerja sama mengatasi tantangan global, sembari tetap mengusung agenda utama Presidensi Indonesia, Recover Together, Recover Stronger. Dengan semangat multilateralisme, para anggota dapat mencapai konsensus di pertemuan kedua FMCBG hari ini," kata Bendahara negara ini.

Pada agenda kesehatan global, disepakati juga bahwa tindakan kolektif dan terkoordinasi untuk mengendalikan pandemi tetap menjadi prioritas. Sebab, para anggota G20 mencatat peningkatan angka Covid-19 di beberapa wilayah telah menghambat pertumbuhan, mendisrupsi rantai pasok, dan meningkatkan inflasi, serta memperlambat pemulihan global.

Dalam hal ini, berdasarkan penilaian WHO dan World Bank, terdapat kesenjangan pembiayaan signifikan yang perlu ditangani.

"G20 telah mencapai konsensus untuk mengatasi kesenjangan tersebut melalui pembentukan mekanisme keuangan baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan untuk kesiapsiagaan, pencegahan dan tindakan terhadap pandemi," pungkasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 8 Jurus Sri Mulyani Tembuskan 8%!