
Penentu Nasib Dunia, Sri Mulyani Minta Negara G20 'Telanjang'

Bali, CNBC Indonesia - Persoalan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 merupakan hal yang sangat kritikal. Oleh karena itu, negara-negara G20 diharapkan bisa terbuka mengenai apa saja langkah yang akan diambil agar keberlanjutan pertumbuhan ekonomi global bisa tercapai secara merata.
Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Seminar Internasional dalam diskusi Finance and Central Bank Deputies (FCBD) Meeting yang merupakan rangkaian G20 2022, Nusa Dua, Bali Kamis (9/12/2021).
"Kami meminta kita semua bisa membahas ini secara koheren, terbuka, dan transparan sehingga kita bisa mencapai hal terbaik untuk kita semua," jelas Sri Mulyani.
Sinkronasi kebijakan exit strategi dari krisis pandemi, lanjut Sri Mulyani menjadi isu penting yang dibahas dalam FCBD G20.
"Saya yakin melalui forum G20 kita akan berdiskusi tidak hanya komunikasi, yang paling penting adalah tindakan atau kebijakan yang membangun kepercayaan global," tuturnya lagi.
![]() G20 (Dok: BI) |
Pasalnya negara-negara yang tergabung dalam G20, kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, memiliki kontribusi 80% ekonomi secara global.
Vaksinasi Covid-19, kata Sri Mulyani juga menjadi hal yang penting. Sementara di banyak negara lain belum bisa mendapatkan distribusi vaksin secara memadai.
Banyak negara-negara miskin dan berkembang masyarakat yang sudah divaksinasi yang masih mencapai di bawah 80%, sementara negara maju lainnya sudah lebih dari 80%.
"Bahkan beberapa bagian dunia juga masih rendah tingkat vaksinasi dan ini secara moral seharusnya tidak terjadi. Hal ini yang juga menjadi risiko dan realita yang harus kita hadapi dalam pemulihan itu sendiri," ujarnya.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Jadi Pemimpin G20, Ini Agenda yang akan Diperjuangkan