
Wow, AS Mau Kirim Drone 'Hantu' ke Ukraina, Apa Tuh?

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan drone taktis yang sangat rahasia ke Ukraina dalam paket keamanan terbaru senilai US$800 juta atau setara Rp11,4 triliun (asumsi Rp14.340/US$).
"Pesawat tak berawak itu dikembangkan dengan cepat oleh Angkatan Udara AS, sebagai tanggapan, khususnya untuk kebutuhan Ukraina," kata Juru bicara Pentagon John Kirby, Kamis (21/4/2022), dikutip dari CNBC International.
Drone yang dijuluki 'Phoenix Ghost' merupakan sistem udara tak berawak taktis yang diproduksi oleh Aevex Aerospace di Solana Beach, California.
Kirby juga mengatakan setelah drone berada di wilayah tersebut, pasukan AS harus melatih pasukan Ukraina tentang cara mengoperasikannya. Namun ia tidak membeberkan kapan drone akan tiba di wilayah tersebut.
"Ini memberikan kemampuan yang mirip dengan seri Switchblade dari sistem tak berawak, kemampuan serupa tetapi tidak tepat," kata Kirby tentang lebih dari 121 drone yang termasuk dalam paket bantuan militer terbaru.
"Ada perbedaan lain dalam lingkup kemampuan Phoenix Ghosts, tapi aku tidak akan bisa menjelaskan lebih detail tentang kemampuan itu sekarang," tambahnya.
AS dan sekutunya sebelumnya telah meningkatkan pengiriman senjata ke Kyiv sebelum Rusia mengumumkan serangan di Ukraina timur.
Pasukan Ukraina juga telah menggunakan senjata Barat termasuk rudal Stinger dan Javelin bersama dengan drone, seperti Bayraktar TB2 Turki dan Switchblade buatan AS, secara efektif untuk menargetkan posisi Rusia.
Sebelumnya Rusia telah mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari untuk "operasi khusus". Serangan dilakukan untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya serta membasmi orang-orang Ukraina yang disebutnya nasionalis berbahaya layaknya Nazi.
Hingga saat ini, Moskow telah memutuskan untuk memfokuskan serangan di wilayah Timur Negeri Jirannya itu tepatnya di wilayah Donetsk dan Luhansk. Kedua wilayah itu diketahui merupakan wilayah yang diklaim Rusia sebagai berdiri sendiri dan tidak berada dalam kedaulatan Kyiv.
(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Mau Gagalkan Serangan Rusia Ke Ukraina
