Italia Targetkan Bisa Setop Impor Gas Rusia di 2023

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
21 April 2022 21:18
FILE - A Russian construction worker speaks on a mobile phone during a ceremony marking the start of Nord Stream pipeline construction in Portovaya Bay some 170 kms (106 miles) north-west from St. Petersburg, Russia on April 9, 2010. Europe is short of gas. Russia could in theory supply more beyond its long-term agreements, but hasn't, leading to accusations it is holding back to pressure Europe to approve a new controversial Russian pipeline.  (AP Photo/Dmitry Lovetsky, File)
Foto: AP/Dmitry Lovetsky

Jakarta, CNBC Indonesia - Italia menargetkan dapat mulai terbebas dari ketergantungan impor gas Rusia pada paruh kedua tahun depan atau 2023.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Transisi Ekologi Italia Roberto Cingolani, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/04/2022).

Pemerintah Italia "percaya bahwa pada paruh kedua tahun depan (Italia) dapat mulai menjadi hampir sepenuhnya independen," kata Cingolani dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di harian la Stampa, ketika ditanya tentang rencana energi Roma, dikutip dari Reuters.

Cingolani menambahkan bahwa strategi pemerintah didasarkan pada pencapaian, yakni kapasitas penuh pada pipa gas yang ada dengan kontrak baru dan, di sisi lain, meningkatkan kapasitas untuk regasifikasi - mengubah gas alam cair kembali ke bentuk gas.

Italia mendapatkan pasokan gas sekitar 40% dari Rusia dan telah mencari alternatif untuk mendiversifikasi sumber energinya sejak serangan Rusia ke Ukraina pada akhir Februari lalu.

Italia pun telah menandatangani kesepakatan dengan Aljazair, Mesir dan Republik Kongo untuk membantu mengganti sekitar 29 miliar meter kubik per tahun gas dari Rusia.

Cingolani mengatakan Pemerintah Italia akan mengunjungi negara-negara lain pada pekan depan, terutama di Afrika, untuk menegosiasikan kontrak gas baru.

Seperti diketahui, Australia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat telah memberlakukan larangan langsung untuk membeli minyak Rusia, tetapi 27 anggota Uni Eropa tidak dapat menyetujui embargo tersebut.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Rusia Ukraina "Makan Korban" Baru Lagi: Italia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular