Pemerintah Gelar Karpet Merah Kembangkan 'Bukan Migas Biasa'

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
Kamis, 21/04/2022 19:21 WIB
Foto: Pompa Angguk, Wilayah Kerja (Blok) Rokan, Riau, yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), sebagai alat untuk mengangkat kapasitas minyak tersimpan. (Dok: Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar karpet merah, bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Migas atau investor migas yang berkeinginan mengembangkan Migas Non Konvensional (MNK) atau 'bukan migas biasa' di wilayah kerja migas Indonesia.

Saat ini, salah satu KKKS yang tengah melakukan pengembangan 'bukan migas biasa' itu adalah Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Blok Rokan. Adapun untuk mengembangkan 'bukan migas biasa' ini, PHR tidak sendirian melainkan ia melibatkan mitra dari Amerika Serikat yakni EOG Resources.

Benny Lubiantara, Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), menyatakan Pertamina sampai sekarang masih dalam kemitraan dengan EOG. Rencananya tahun ini pengembangan Migas Non Konvesnsional di Rokan akan dimulai ditandai dengan pemboran dua sumur sekaligus.


Nah, apabila pengeboran menunjukkan hasil yang positif maka EOG akan langsung turun tangan secara penuh mengembangkan 'bukan migas biasa' di Blok Rokan tersebut.

"Tahun ini dua pemboran setelah itu mereka akan lihat bagus atau tidak cadangan disitu. Studi setelah pemboran sekitar 3-5 bulan bisa selesai kalau bagus baru bisa dikembangkan," kata Benny disela diskusi di Jakarta, Selasa (19/4).

Menurut Benny, EOG akan menjadi lead dalam pengembangan MNK di Rokan karena MNK masih tergolong sangat baru di Indonesia. Bukan hanya di tanah air bahkan di dunia juga sedikit pemain MNK.

"Nanti EOG full di situ kalau memang bagus, karena Pertamina belum bisa, perlu yang pengalaman. Sangat sedikit perusahaan yang main di MNK, paling ada di Amerika dan Argentina. EOG ini salah satu yang paling pengalaman di MNK," jelas Benny.

Benny meminta semua pihak baik Pertamina maupun pemerintah juga serius dalam menyambut potensi investasi MNK karena dari sisi investor sudah sangat antusias. SKK Migas kata dia siap untuk memfasilitasi berbagai insentif agar MNK bisa dikembangkan.

Bahkan jika perlu negara tidak perlu menerima bagi hasil diawal, ketika sudah berjalan baru secara bertahap bisa ditingkatkan bagian negara.

"Kami di SKK Migas sangat mendorong itu MNK, kami siap berikat karpet merah ijin-ijin yang ada di kita tentu siap disederhanakan, semoga yang lain-lain juga bisa diberikan. Memang perlu karpet merah kalau diperlukan negara tidak dapat dulu awalnya. Ini momentumnya bagus, ada investor yang benar-benar mau. mereka itu antusias," jelas Benny.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini