Harga Minyak Goreng Terbang Biaya Pengusaha Resto Naik 100%
Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha restoran mulai kesulitan dengan kenaikan harga minyak goreng belakangan ini. Pasalnya, modal yang perlu disiapkan jadi membengkak berkali-kali lipat.
Bahkan, modal atau biaya operasional untuk membeli minyak goreng harus naik 100%.
Wakil Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran Emil Arifin menyebut banyak pengusaha restoran yang harus menanggung utang besar ke pihak ketiga.
"Sekarang bukan harganya aja, tapi minyaknya nggak ada, berat memang. Kira-kira 2-3% cost dari pos (minyak goreng) kita naik, bisa jadi 6% cukup signifikan," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/4/2).
Awalnya Ia enggan ambil pusing dengan kenaikan harga ini karena diperkirakan bakal menurun dalam jangka waktu yang lama. Sayang, prediksinya salah. Berbulan-bulan kemudian harga minyak goreng terus naik.
"Kita itu ibaratnya seperti balapan lari, kita kira 100m nih, ternyata lari maraton ngga selesai-selesai," kata Emil.
"Misal modal Rp 100 juta hidup setahun. Kalau barang-barang naik, Rp 100 juta ngga cukup untuk setahun," lanjutnya.
Di sisi pendapatan, hingga kini revenue sudah turun mencapai 70-80%. Untuk itu, perlu ada keringanan, salah satunya penurunan bunga bank dari saat ini sebesar 11 menjadi lebih ringan.
"Bunga 10-11% berat, pemerintah jadiin 4%. kalau ngga, 5 tahun lagi juga belum selesai hutangnya," sebutnya.
(dce/dce)