Pertemuan G20

Covid Sampai Perang, Ekonomi Kena Hantam Bertubi-tubi

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 April 2022 11:15
Konferensi Pers: Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur BI (FMCBG) ke-2 (Tangkapan Layar Youtube))
Foto: Konferensi Pers: Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur BI (FMCBG) ke-2 (Tangkapan Layar Youtube))

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak perang Rusia-Ukraina saat ini telah berimbas terhadap meningkatnya sejumlah harga komoditas energi dan pangan di tingkat global.

Inflasi yang lebih menantang membuat bank sentral yang tergabung dalam anggota G20 untuk membuat kebijakan yang terkalibrasi, terencana, dan dikomunikasikan dengan baik.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, di tengah belum meredanya tensi geopolitik Rusia dan Ukraina, saat ini negara maju juga telah memutuskan untuk melakukan normalisasi kebijakan moneter, termasuk pengetatan likuiditas global.

Dunia mau tidak mau akan berhadapan dengan era suku bunga yang tinggi. Sementara negara berkembang masih belum pulih akan membawa sentimen buruk untuk perekonomian global. Apalagi untuk negara-negara rentan yang kini memiliki beban utang yang sangat tinggi.

"Di sinilah pentingnya G20, di mana pemahaman dan diskusi menjadi penting. Setiap bank sentral melakukan kalibrasi dengan baik, terencana, dan terkomunikasikan dengan baik," jelas Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/4/2022).

Kebijakan yang terkalibrasi artinya mengambil tindakan sekaligus menghormati otoritas pembuat kebijakan moneter yang telah melakukan penyesuaian dan melakukan proyeksi terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi global. Dengan mempertimbangkan dampak negara lain terhadap ekonomi global.

"Tanpa G20, setiap negara mengambil kebijakan hanya untuk kepentingan domestiknya sendiri," tutur Perry.

Di bawah G20, pembahasan kemudian dibawa terhadap ke tingkat global, dengan mempertimbangkan dampak lain ke negara lain. Setiap kebijakan yang terencana dengan baik sangat penting bagi negara lain dan pelaku pasar untuk bisa kemudian memperhitungkan dan merespon kebijakan tersebut.

Kebijakan bank-bank sentral juga disepakati untuk dikomunikasikan dengan baik, sebagai bentuk transparansi kepada khalayak.

"Inilah pembahasan dalam pertemuan G20, di mana proses normalisasi di bawah tantangan yang sulit menjadi sangat penting dikalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik," ujar Perry.


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bocoran Menteri Jokowi: Akan Ada Kebijakan Luar Biasa di G20

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular