Belum Ada Formulasi IBC Berambisi Punya Merek Baterai Sendiri

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 21/04/2022 08:55 WIB
Foto: Dok: Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia Battery Corporation (IBC) mau berharap punya merek baterai mobil listrik sendiri. Saat ini masih mencari formulasi pembuatan.

Senior Vice President Finance IBC, Yunan Fajar Ariyanto, mengatakan ekosistem industri mobil listrik akan ultimate pada 2030 mendatang untuk investasi dari pertambangan, refinery, pembuatan, sampai recycling baterai listrik.

"Frame work agreement jadi basis kita mengembangkan seluruh segmen sudah ditandatangani, dilanjutkan JV agreement dengan harapan semester 2 sudah feed dan konstruksi awal tahun depan," kata Yunan dalam diskusi Indef, Rabu (20/4/202).


Yunan menjelaskan dalam road mapnya pembuatan baterai mobil listrik secara paralel 2023 sudah memulai konstruksi dengan harapan 2024 - 2025 fasilitas smelter dan produksi baterai cell dan baterai pack sudah jadi di 2025.

"2026 punya smelter, HPAL untuk pemurnian nikel jadi prekursor, manufaktur katoda berbasis nikel dalam negeri, dan memproduksi cell dalam negeri," katanya.

Yunan bercerita, dalam pembicaraan perusahaan produsen baterai yang sudah bekerja sama saat ini masih sangat menjaga rahasia pembuatan sumber tenaga mobil listrik ini.

"Mereka masih guarding banget rahasia resep membuat baterai ini belum lepas kita harus punya baterai teknologi buatan IBC, mungkin nanti temen dari peneliti. supaya tidak hanya kapabilitas manufaktur," katanya.

Sehingga nanti IBC memiliki merek baterai sendiri, bukan merek join dengan para partner.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus RI Manfaatkan Momentum Kepincutnya Investor Korea Selatan