Harga Masih Mahal, Populasi Mobil Listrik Baru 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat masih pikir seribu kali untuk membeli mobil listrik karena harga yang mahal. Rata-rata tingkat kemampuan masyarakat membeli mobil hanya Rp 300 juta, sementara harga mobil listrik yang tersedia di pasaran saat ini masih berkisar Rp 500 - Rp 1 miliar.
Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, mengatakan pangsa pasar kendaraan bermotor non konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE) di Indonesia masih relatif kecil, karena harga yang masih tinggi.
"(Sekitar) 70% pembeli beli kendaraan dengan harga Rp 300 juta, dari data kita pembeli mobil listrik ini di bawah 1% konsumennya," kata Kukuh, dalam diskusi Indef secara virtual, Rabu (20/4/2022).
Dari paparannya, pangsa pasar mobil listrik pada 2021 hanya 0,1% untuk Battery Electric Vehicle (BEV), 0% untuk Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan 0,3% untuk Hybrid.
"Jadi memang BEV ini belakangan muncul, namun jumlahnya BEV tahun lalu baru 687 unit, sementara Plug-in Hybrid ini juga masih di bawah dua digit hanya 46 unit," tambahnya.
Menurut dia, mobil listrik hybrid sudah mulai tumbuh dengan penjualan pada 2021 mencapai 2.472 unit, atau naik dua kali lipat dari tahun 2020 sebanyak 1.191 unit. Penjualan ini masih kalah jauh dengan penjualan mobil konvensional.
Mengenai harga, Ekonom Indef Tauhid Ahmad memberikan rekomendasi untuk mempercepat industri baterai mobil listrik untuk menghasilkan baterai yang ekonomis, juga pengaplikasian TKDN pada beragam produk BEV dengan bermitra bersama produsen lokal.
"(Ini) untuk menekan harga BEV supaya kompetitif di pasaran," kata Tauhid.
[Gambas:Video CNBC]
Mobil Listrik Mercy Bisa Tempuh Jakarta-Banyuwangi Sekali Cas
(hsy/hsy)