Updated

Makin Getol, Airbus Perkuat Penetrasi Pasar di Indonesia

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 20/04/2022 14:45 WIB
Foto: President and Head of Asia Pacific Airbus Anand Stanley berfoto bersama Chief Country Representative For Indonesia Dani Adrianata. (CNBC Indonesia/Emir)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen pesawat asal Perancis, Airbus bakal memperkuat pasar di Indonesia. Dia yakin kebutuhan akan pesawat semakin meningkat seiring dengan membaiknya kondisi pandemi.

"Kita berada di pucuk akhir era pandemi, penerbangan akan kembali pulih khususnya traffic penumpang," kata President and Head of Region Airbus Asia - Pacific Anand Stanley dalam Media Briefing di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Anand melihat Indonesia adalah menjadi pasar yang penting bagi seluruh bisnis penerbangan komersial, pertahanan, hingga helikopter airbus.


Pesawat komersial Airbus juga merupakan tulang punggung armada penerbangan maskapai di Indonesia. Dimana saat ini ada 150 pesawat Airbus di amada penerbangan Indonesia, dan terus bertambah termasuk dari Pelita Air yang baru masuk pada penerbangan berjadwal.

"Ada 210 lainnya yang masih dalam pesanan untuk pengiriman di masa mendatang," jelas Anand.

Anand mengatakan adanya maskapai baru Pelita Air yang menjadi operator baru Airbus A320, juga membuat pasar Indonesia semakin menarik. Setidaknya dari Pelita Air akan memesan dua unit pesawat berbadan sempit atau narrow body itu.

Foto: PT Pelita Air Service Datangkan Airbus 320. (Doc Pelita Air)
PT Pelita Air Service Datangkan Airbus 320. (Doc Pelita Air)

Sedangkan Super Air Jet juga sudah mengoperasikan 3 pesawat A320ceo saat 2021, dan kini sudah memperluas armadanya menjadi 26 pesawat A320ceo.

"Apakah ada penambahan dari Pelita? kita belum bisa komentar langsung karena pengadaan pesawat itu tidak langsung ke Airbus. jadi tidak bisa komentar," kata Anand.

Terlebih saat ini kondisi saat ini jumlah pesawat di Indonesia belum mencukupi kebutuhan permintaan jasa penerbangan saat industri kembali pulih.Bicara demand, Anand mengatakan Asia Pasifik merupakan yang paling cepat pertumbuhannya. Negara Indonesia menjadi yang tercepat.

"Ada lebih dari 17.000 pesawat yang akan dibutuhkan kawasan Asia-Pasifik selama 20 tahun ke depan. Ini merepresentasikan 45% atau hampir separuh dari permintaan pesawat secara global," katanya.

Pasar Militer

Dari permintaan pesawat militer Airbus juga mendapat pesanan sebanyak dua pesawat pengangkut A400 atau airlifter generasi terbaru dari TNI.

"Kami bangga mengumumkan baru baru ini bahwa Indonesia menambah pesanan dua pesawat A400 M generasi terbaru, dengan empat pesawat tambahan sebagai opsi. TNI akan menjadi operator ke - 10 pesawat ini," jelasnya.

Anand menjelaskan pesanan Indonesia terhadap dua pesawat A400 M ini akan dikirimkan dalam konfigurasi tanker dan transportasi multi-role, yang memungkinkan TNI menggunakan pesawat ini dalam berbagai misi. Seperti transportasi pasukan, operasi pencarian dan penyelamatan, pengisian bahan bakar di udara.

Catatan: Naskah ini sudah mengalami ralat data yang sebelumnya ditulis 70 ribu pesawat telah diubah menjadi 17.000 pesawat.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Diancam Bom, Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Medan