Bukan Boeing! Skandal Baru Airbus, 628 Pesawat Perlu Diperiksa
Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal baru terjadi pada Airbus. Produsen pesawat dunia, Airbus, mengatakan bahwa 628 pesawat A320 populernya, mungkin perlu diperiksa di seluruh dunia.
Hal ini terjadi karena "masalah kualitas" pelat logam pesawat. Angka 628 ini mewakili "jumlah total pesawat yang berpotensi terdampak" tetapi "tidak berarti semua pesawat ini terdampak".
Mengutip AFP, Rabu (3/12/2025), Airbus menambahkan bahwa jumlah pesawat yang dialokasikan untuk pemeriksaan "berkurang dari hari ke hari" seiring dengan kemajuan inspeksi "untuk mengidentifikasi pesawat yang membutuhkan tindakan khusus". Airbus menyatakan telah mendeteksi "masalah kualitas pemasok" tetapi menegaskan bahwa masalah tersebut telah "terkendali" dan hanya memengaruhi "sejumlah kecil panel logam A320".
Sebelumnya masalah ini menunda pengiriman beberapa pesawat A320. Laporan masalah baru muncul setelah insiden terpisah di mana Airbus pekan lalu mengatakan bahwa sekitar 6.000 pesawat A320-nya tidak boleh terbang lagi sampai pembaruan perangkat lunak dilakukan menyusul insiden di Amerika Serikat (AS).
Diproduksi sejak 1988, A320 adalah pesawat terlaris di dunia. Airbus menjual 12.257 pesawat pada akhir September dibandingkan dengan penjualan 12.254 Boeing 737.
[Gambas:Video CNBC]