Astaga! Ada Sinyal Harga Daging Sapi 'Terbang' ke Rp180.000

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
18 April 2022 14:15
Penjual daging sapi di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (6/4/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Penjual daging sapi di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (6/4/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang pasar memprediksi harga daging sapi bisa mencapai Rp180 ribu per kilogram akibat terbatasnya pasokan. Sementara, permintaan tengah meningkat terutama saat mendekati hari Lebaran nanti.

"Dengan permintaan hot meat (daging segar produksi rumah potong hewan) yang meningkat dan ketersediaan yang terbatas, prediksi kami harga jual bisa di atas Rp180 ribu," kata Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, Asnawi dalam Profit CNBC Indonesia, Senin (18/4/2022).

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, harga daging sapi kualitas-I naik Rp150 jadi Rp134.350 per kg, sedangkan kualitas-II bertengger di Rp124.650 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional per Senin, 18 April 2022.

Asnawi menjelaskan ketersediaan sapi hidup siap potong aat ini belum bisa memenuhi kebutuhan karena mendekati hari raya kelipatan memotong daging sapi semakin meningkat.

"Biasanya satu hari satu ekor bisa jadi 3- 4 ekor, lalu biasa memotong 5 ekor bisa menjadi 10 ekor. Kelipatan itu yang menjadi penentu kebutuhan sapi siap potong, yang mana ketersediaannya terbatas," kata Asnawi.

Posisi saat ini harga jual daging ke konsumen itu sudah berada di atas level Rp160 ribu per kilogram dengan harga pokok penjualan (HPP) atau biaya produksi mencapai Rp148 ribu.

Sedangkan mendekati hari lebaran seperti H-3 harga pokok penjualan semakin meningkat karena ada potongan daging yang tidak terjual dan menjadi murah harganya seperti kulit, babat, hingga usus.

"Sehingga disaat posisi H-3 perdagang punya HPP sudah punya Rp155 ribu mereka mesti menjual maksimal Rp160 sampai Rp180 ribu. jika permintaan masyarakat lebih cenderung daging hot meat artinya ketersediaan itu terbatas prediksi kami bisa mencapai di atas Rp180 ribu," katanya.

Menurut Asnawi perlunya daging kerbau untuk menjadi penyeimbang sebagai alternatif daging murah bagi masyarakat dengan harga di bawah Rp 100 ribu. Hanya saja impor daging kerbau saat ini dari total tahap pertama 20 ribu ton yang masuk ke RI peredarannya hanya sepertiganya yang ada di Jakarta.

Dia juga pesimis Bulog bisa mendatangkan 16 ribu ton lagi daging kerbau menjelang lebaran. Dari prediksinya hanya 8 ribu ton yang masuk ke Indonesia.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo mengatakan posisi harga daging sapi di berbagai negara memang naik. Sehingga memang dibutuhkan daging kerbau sebagai penyeimbang alternatif daging murah.

"Harga daging kerbau kurang lebih Rp55-60 ribu dari India untuk menurunkan harga sapi turun tapi memberi alternatif ada pilihan daging kerbau ini kita tunggu. karena izin impor baru Maret lalu," kata Arief.

"Dinamika kita memang tidak memiliki stok fisik. kedepan badan pangan akan mendorong stok yang dikuasai oleh negara," tambahnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Daging di DKI Masih Tinggi, Susah Turun dari Rp165.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular