
Gelombang Barang Asal China Banjiri Pasar Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik mencatat, impor asal Tiongkok masih mendominasi barang-barang yang masuk ke Indonesia selama Maret 2022. Dengan porsi naik US$675,2 juta dibandingkan Februari 2022.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85), bahan bakar mineral (HS 27), bahan dan barang plastik (HS 39) mendominasi impor dari China di bulan Maret 2022.
"Impor dari China masih yang terbesar," kata Margo Yuwono saat konferensi pers virtual, Senin (18/4/2022).
Dia menjelaskan, barang impor yang alami peningkatan terbesar di bulan Maret 2022 didominasi oleh mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar US$520 juta, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) sebesar US$429,9 juta, besi dan baja (HS 72) sebesar US$393,9 juta, plastik dan barang dari plastik (HS 39), dan kendaraan dan bagiannya (HS 87) US$216 juta.
"Yang tertinggi penambahan impor bulan Maret ini adalah HS 85, negara asal barang dari China, Korea Selatan, dan Jepang," kata Margo.
Sekjen Asosiasi Industri Aromatik, Olefin & Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan, lonjakan impor asal China wajar di bulan Maret. Terutama untuk barang dari plastik dan komponen otomotif. Juga, barang elektrik dan peralatan yang casing-nya biasanya terbuat dari plastik.
"Karena di China itu produksi sempat turun di bulan Februari karena libur tahun baru. Baru setelah pertengahan bulan mereka pacu produksi dan biasanya Maret itu akan diperkenalkan model baru. Jadi barang-barang yang masuk itu terutama barang akan dirilis ke pasar," kata Fajar kepada CNBC Indonesia, Senin (18/4/2022).
![]() trade |
Peluncuran model baru, lanjut dia, terutama untuk memanfaatkan peningkatan konsumsi di momen Puasa-Ramadan di Indonesia.
"Selain itu, rencana pembelajaran tatap muka di sekolah nanti juga mendorong optimisme akan pasar Indonesia. Pasar semakin terbuka. Belum lagi, pasar China di luar juga ada terganggu seperti masalah dagang dengan AS, sehingga mereka mencari pasar lain, diantaranya ke Indonesia," jelas Fajar.
China, lanjut dia, juga tengah memacu produksi mesin-mesin baru. Dimana industri di dalam negeri saat ini sedang dalam rencana memasang atau instalasi mesin baru yang juga banyak menggunakan produk baru.
"Mesin-mesin atau peralatan itu casingnya kan plastik. Kita juga banyak impor mur dari China. Jadi wajar naik. Begitu juga dengan komponen otomotif. Tapi, kita akan lihat nanti kondisinya di April karena adanya lockdown di beberapa lokasi di China. Kemungkinan akan anjlok," kata Fajar.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Tsunami' AC Impor China Banjiri Pasar RI, Kuasai Pasar 80%!