
Sedih! Lagi Ramadan, Warga Palestina Ketakutan Bakal Diserang

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan hubungan Palestina dan Israel makin meningkat di tengah Ramadan tahun ini. Hal ini membuat masyarakat Palestina yang berada di Jalur Gaza takut akan kembali mengalami perang dalam waktu dekat.
Mengutip Al Jazeera, ketakutan dirasakan warga yang hidup di Jalur Gaza karena dalam beberapa tahun terakhir ketegangan Palestina - Israel kerap terjadi pada Ramadan. Pada 2021 lalu misalnya, konflik terjadi pasca pasukan keamanan Israel menyerang Masjid Al-Aqsa. Hal ini memicu terjadinya serangan beruntun selama 11 hari yang dilakukan Israel di Gaza.
"Kami kini sedang ada di kondisi bersiap menghadapi puncak eskalasi. Kondisi di sini sudah memuncak dan hampir meledak," kata Analis Politik dari Jerusalem Mazen Jaabari, dikutip Jumat (15/4/2022).
Menurut Jaabari, penyebab konflik Palestina dan Israel kini bisa datang dari mana saja. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan pemicu berasal dari Jerusalem.
"Konfrontasi besar bisa terjadi di Jenin, karena mereka (Israel) berencana membalas dendam terhadap kota tersebut, dan melawan seluruh pasukan bersenjata yang menghalangi," ujarnya.
Ketegangan antara Palestina dan Israel sudah terjadi sejak 22 Maret 2022 lalu. Sejak saat itu, sudah ada 14 orang yang terbunuh oleh warga Palestina di kawasan Israel. Pada saat yang sama, 36 warga Palestina meregang nyawa karena serangan pasukan Israel sejak awal tahun.
Masyarakat merasa takut karena besar kemungkinan akan terjadi invasi berskala besar yang dilakukan Israel terhadap kamp pengungsi di Jenin, tempat tentara sayap kanan Palestina yakni Palestinian Islamic Jihad (PIJ) serta kelompok Fatah berada.
Ketegangan dan kemungkinan serangan Israel di Jenin sudah ditanggapi PIJ. Juru bicara PIJ sempat mengatakan bahwa agresi militer Israel di Jenin akan berdampak pada terjadinya konfrontasi terbuka dalam waktu dekat.
Kemudian, Jubir Hamas Hazem Qassem mengatakan ketegangan bisa memuncak sesuai perkembangan situasi di lapangan.
"Hamas tidak akan tinggal diam jika Israel terus menyerbu Masjid Al-Aqsa. Perlawanan di Jenin adalah bagian dari kami. Kami tidak akan membiarkan kekerasan menimpa rakyat kami," kata Qassem.
Ketegangan juga meningkat di Jerusalem Timur pasca pasukan Israel melakukan serangan malam dan menangkap sejumlah warga Palestina. Di Kota Tua Yerusalem, seruan baru-baru ini oleh kelompok pemukim Israel untuk menyerang kompleks Masjid Al-Aqsa dan melakukan pengorbanan Paskah di sana dilihat sebagai bukti upaya Israel lebih lanjut untuk mengubah status quo situs bersejarah itu.
"Pemerintah sekarang dalam posisi lemah dan koalisinya mungkin tidak bertahan. Israel akan mencoba untuk menunjukkan kepada warganya bahwa mereka dapat membawa keamanan, terutama keamanan individu, sehingga orang Israel dapat pergi ke mana pun mereka inginkan, kapan pun mereka mau, tanpa merasa takut, karena mereka telah kehilangan perasaan ini," kata Jaabari.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tepi Barat Memanas! Tentara Israel Tewaskan 5 Warga Palestina