Internasional

'Divonis' Lakukan Genosida, Rusia Sebut AS Munafik

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 14/04/2022 13:50 WIB
Foto: Presiden AS Joe Biden, Jumat (25/3) bertemu dengan pasukan Amerika selama kunjungannya ke Polandia untuk mendukung tanggapan sekutu terhadap krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia. (REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia tidak terima dengan kecaman baru dari Amerika Serikat (AS), di mana Presiden AS Joe Biden menggunakan kata "genosida" untuk menggambarkan tindakan Kremlin di Ukraina.

"Kami sangat tidak setuju dan menganggap tidak dapat diterima setiap upaya untuk mendistorsi situasi dengan cara ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Rabu (13/4/2022), dikutip dari Al Jazeera.


"Ini hampir tidak dapat diterima dari seorang presiden Amerika Serikat, negara yang telah melakukan kejahatan terkenal belakangan ini," kata Peskov, menambahkan AS munafik atas kejahatannya sendiri.

Sehari sebelumnya, Biden menuduh pasukan Rusia melakukan "genosida" di Ukraina. Ini istilah baru yang menggambarkan serangan Moskow ke Kyiv. Biden sebelumnya menyebut Putin sebagai "penjahat perang".

"Ya, saya menyebutnya genosida karena makin jelas bahwa (Presiden Rusia Vladimir) Putin hanya mencoba menghapus gagasan untuk bisa menjadi orang Ukraina dan buktinya semakin banyak," kata Biden.

Putin juga menolak tuduhan "palsu" bahwa pasukannya melakukan kejahatan perang di kota Bucha di Ukraina, di mana kuburan massal ditemukan setelah pasukan Rusia mundur. Sebaliknya, Moskow menuduh Ukraina melakukan kekejaman di kota tersebut.

Pernyataan "genosida" oleh Biden mendapat pujian dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang telah mendorong para pemimpin Barat untuk menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan serangan Rusia ke negaranya.

"Kata-kata yang benar dari seorang pemimpin sejati @POTUS (presiden Amerika Serikat)," cuit presiden Ukraina pada hari Selasa.

"Memanggil sesuatu dengan nama mereka sangat penting untuk melawan kejahatan. Kami berterima kasih atas bantuan AS yang diberikan sejauh ini dan kami sangat membutuhkan lebih banyak senjata berat untuk mencegah kekejaman Rusia lebih lanjut," kata Zelensky.

Sebaliknya, Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak menggunakan istilah "genosida" untuk menggambarkan tindakan Rusia di Ukraina. Menurutnya, kecaman semacam itu tidak akan menyelesaikan masalah.


(tfa/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS-Rusia Pimpin Nuklir Dunia, Asia Mulai Ngebut