
Empat Pemimpin Negara Ini Bertemu Zelensky, Jerman Gak Diajak

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia menuju Kyiv untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
"Kami sedang dalam perjalanan ke Kyiv, kota yang sangat menderita akibat perang Rusia sejak kunjungan terakhir saya," kata Presiden Estonia Alar Karis melalui akun twitter-nya.
Presiden Lituania Gitanas Nausda juga menungkapkan hal yang sama. Pada Rabu (13/4/2022), ia mengatakan tengah "berangkat ke Kyiv dengan pesan yang kuat tentang dukungan politik dan bantuan militer".
"Lithuania akan terus mendukung perjuangan Ukraina untuk kedaulatan dan kebebasannya," tambah Nausda.
Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Latvia Egils Levits juga dalam perjalanan ke Ukraina.
Sementara itu, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dijadwalkan menjadi bagian dari kunjungan "untuk mengirim sinyal kuat solidaritas Eropa dengan Ukraina". Namun ia mengatakan pada Selasa bahwa dirinya tidak diterima oleh Ukraina.
"Saya siap untuk melakukan ini, tetapi tampaknya, dan saya harus mencatat ini, ini tidak diinginkan di Kyiv," katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Komentar Steinmeier muncul setelah surat kabar Jerman Bild mengutip seorang diplomat Ukraina, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia tidak diterima di Kyiv saat ini.
Presiden Zelensky telah mengkritik advokasi historis Steinmeier tentang pemulihan hubungan Barat dengan Rusia.
Steinmeier diketahui telah menjadi pendukung utama konsep "Wandel durch Handel" (perubahan melalui perdagangan), yang berpendapat bahwa membina hubungan komersial yang erat dapat membantu memacu reformasi demokrasi.
Untuk alasan historis, Berlin enggan mengirim senjata ke Ukraina, tetapi sekarang telah mengirim senjata anti-tank, peluncur rudal, dan rudal permukaan-ke-udara sebagai tanggapan atas konflik tersebut.
Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengunjungi Kyiv setelah berjanji untuk menyediakan persenjataan canggih senilai lebih dari US$ 130 juta ke Ukraina.
Downing Street menggambarkan perjalanan kejutan Johnson sebagai "pertunjukan solidaritas dengan rakyat Ukraina" dan mengatakan pertemuan empat mata dengan Zelensky akan fokus pada dukungan jangka panjang untuk negara dan bantuan keuangan serta militer baru.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos NATO Bicara Kekuatan Militer Rusia, Menakutkan?