
Semua Harga Naik! 'Tsunami' Inflasi Jadi 'Tsunami' Derita

Saat harga komoditas di pasar dunia naik, Indonesia ikut kena imbasnya. Maklum, Indonesia adalah negara net importir minyak. Produksi dalam negeri belum bisa mencukupi permintaan, sehingga terpaksa impor. Nah, sekarang impor minyak jadi mahal karena harga naik.
Per 1 April 2022, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax. Nantinya, kemungkinan besar akan disusul oleh kenaikan harga Pertalite dan Solar alias minyak diesel.
Kenaikan harga Pertamax mungkin dampaknya tidak signifikan. Sebab konsumsi Pertamax relatif kecil, sekitar 12% dari total konsumsi BBM.
Akan beda ceritanya kalau harga Pertalite yang naik. Konsumsi Pertalite mencapai 62% dari total konsumsi BBM nasional.
"Strategi menghadapi dampak kenaikan harga minyak dunia, untuk jangka menengah akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti seperti Bahan Bakar Gas (BBG), bioethanol, bio CNG, dan lainnya," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/04/2022).
Mengutip kajian Bank Mandiri, kenaikan harga Pertalite hingga 10% bisa menyumbang inflasi sebesar 0,32 poin persentase (ppt). Sementara itu, kenaikan harga Elpiji 3 kg hingga 10% bisa mendongrak inflasi sebesar 0,35 ppt.
Riset Citi menyebut inflasi pada kuartal II-2022 akan berada di rentang 2,5-3,5% yoy. Laju inflasi akan didorong oleh kenaikan harga BBM, minyak goreng, dan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ditambah lagi ada faktor peningkatan permintaan (demand-pull inflation) saat Ramadan-Idul Fitri.
Untuk semester II-2022, Citi memperkirakan inflasi bisa melampaui batas atas 4% dari proyeksi BI. Pada akhir tahun, Citi 'meramal' inflasi Indonesia bisa menyentuh 4,4%.
"Kami memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan satu kali sebesar 25 basis poin pada kuartal IV-2022. Dilanjutkan dengan kenaikan dua kaii masing-masing 25 basis poin pada semester I-2023 dengan asumsi inflasi semakin terakselerasi di atas target," sebut riset Citi.
Halaman Selanjutnya --> Yang Miskin Makin Miskin
(aji/aji)