
DPR & Menteri ESDM Sepakat Nambah Kuota BBM Solar-Pertalite

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII DPR RI yang mengurusi sektor energi dan juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sepakat untuk menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti Solar dan minyak tanah, serta Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni bensin Pertalite (RON 90) tahun ini.
Hal tersebut tertuang dalam salah satu poin kesimpulan Rapat Kerja antara Komisi VII DPR RI bersama Menteri ESDM pada hari ini, Rabu (13/04/2022).
"Komisi VII DPR RI menyepakati bersama Menteri ESDM untuk penambahan kuota BBM subsidi dengan rincian masing-masing: Pertalite 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl, Solar 2,29 juta kl menjadi 17,39 juta kl, minyak tanah 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl," bunyi poin ke-9 kesimpulan Raker Komisi VII DPR RI dan Menteri ESDM yang dibacakan oleh Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto dan disetujui anggota, Rabu (13/04/2022).
Kesepakatan ini sesuai dengan usulan dari Menteri ESDM yang mengusulkan adanya penambahan kuota BBM bersubsidi tahun ini.
Arifin mengatakan, penambahan kuota ini sebagai salah satu respons jangka pendek pemerintah atas lonjakan harga minyak mentah dunia. Di sisi lain, permintaan terhadap BBM tersebut juga menunjukkan peningkatan.
Dia menyebut, kuota Solar subsidi diusulkan bertambah sebesar 2,29 juta kilo liter (kl) menjadi 17,39 juta kl, minyak tanah bertambah 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl, dan Pertalite bertambah 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.
"Beberapa langkah strategi dalam menghadapi kenaikan harga minyak dunia kami siapkan... Jangka pendek, kami mengusulkan perubahan kuota BBM jenis tertentu yaitu minyak Solar, minyak tanah, dan JBKP Pertalite dan penyesuaian harga BBM non subsidi," ungkapnya saat Raker dengan Komisi VII DPR RI.
Dia menyebut, realisasi penyerapan Pertalite sampai 2 April 2022 telah mencapai 6,48 juta kl dari kuota 2022 sebesar 23,05 juta kl. Sementara Solar subsidi sudah terserap 4,08 juta kl dari kuota tahun ini 15,10 juta kl.
Sedangkan LPG subsidi sudah terserap 1,87 juta metrik ton dari kuota 8 juta metrik ton, dan minyak tanah sudah terserap 0,12 juta kl dari kuota 0,48 juta kl.
"Realisasi JBT (Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu) Solar Januari-Maret 2022 telah over 9,5% dan realisasi Pertalite sampai Maret telah over 14%. Untuk itu kami usulkan perubahan kuota JBKP dalam APBN 2022," ungkapnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BBM RI Dibilang Termahal Se-Asean, Ini Faktanya!
