Gegara Ukraina, Hubungan 2 Negara UE Ini Terancam Putus
Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan dua negara Uni Eropa, Polandia dan Hungaria terancam putus. Ini terjadi setelah Wakil Perdana Menteri Republik Polandia Jarosław Kaczynski mengecam keras Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban
Kaczynski mengkritik Orban karena enggan mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin atas apa yang terjadi di Bucha, Ukranina. Sebelumnya 300 warga sipil ditemukan tewas di jalan-jalan kota dekat Kyiv itu, sesaat setelah tentara Rusia meninggalkan kota pusat pertempuran tersebut.
"Ketika Perdana Menteri Orban mengatakan bahwa dia tidak dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi di Bucha, maka dia harus disarankan untuk pergi dan menemui dokter mata," kata Kaczynski di Radio Plus, akhir pekan kemarin, dikutip dari Euronews.
Ia juga menyayangkan sikap Orban yang menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky musuh. Karenanya, ia mengatakan kerja sama lebih lanjut dengan Budapest tak mungkin dilakukan kecuali pendekatan Orban berubah.
"Saya percaya bahwa apa yang dilakukan Viktor Orban terkait dengan harapan memainkan peran tertentu dalam menghentikan konflik ini (di Ukraina), tetapi sepertinya, yang dia lakukan adalah jalan buntu. Sama sekali," kata Kaczynski.
Sebelumnya, Hungaria juga menolak memasok senjata ke Ukraina. Hungaria juga mengambil jalan berbeda dengan negara UE lain, dengan tidak mengizinkan transfer bantuan melintasi perbatasan Hungaria-Ukraina.
Meski mengutuk Rusia yang menyerang Ukraina, negeri itu tak pernah menyebut nama Putin. Hungaria juga mengompori sejumlah negara UE untuk menentang larangan impor gas Rusia, di mana Budapest juga jadi konsumen utamanya.
Sebenarnya Polandia dan Hungaria termasuk harmonis. Kedua anggota UE itu saling mendukung terutama soal sengketa aturan hukum mereka yang terpisah dari Brussels.
(sef/sef)