Harta Karun Langka RI Berlimpah, Tapi Sayang Belum 'Diangkat'

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 11/04/2022 19:35 WIB
Foto: Truk pengangkut material melintas diantara gunungan tambang galian c batu andesit dan turunannya, termasuk pasir di kawasan Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Senin, (21/2/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia tercatat memiliki harta karun super langka, berupa mineral logam tanah jarang (LTJ). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terdapat 9 lokasi indikasi adanya logam tanah jarang itu, diantara yang sudah terpetakan adalah 8 lokasi.

Atas adanya harta karun super langka yang diminati oleh berbagai negara itu, pemerintah menyadari bahwasanya pengembangan logam tanah jarang di Indonesia belum begitu maksimal, sehingga pemanfaatannya belum bisa dirasakan.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin mengatakan, bahwa saat ini tahapan eksplorasi LTJ di Indonesia masih terbatas, sehingga dari potensi yang ada, baru mendapat indikasi LTJ di 7 lokasi.


"Kemudian kita tahu keterdapatannya 9 lokasi dan sudah terpetakan sumber daya 8 lokasi. 8 lokasi ini pun baru dilakukan eksplorasi awal sehingga secara umum kita masih terbatas," ungkap Ridwan dalam RDP dengan Komisi VII DPR, Senin (11/4/2022).

Dalam catatannya, Logam Tanah Jarang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Diantaranya adalah: Provinsi Sumatera Utara sebanyak 19.917 ton. Kemudian di Provinsi Bangka Belitung, dengan jumlah LTJ berupa monasit sebanyak 186.663 ton, lalu senotim sebanyak 20.734 ton. Adapun di Kalimantan Barat terdapat sebanyak LTJ Laterit 219 ton dan Sulawesi Tengah LTJ Laterit 443 ton.

"Sejak 2021 kami sudah lakukan eksplorasi awal kegiatan teknis seperti pemetaan dengan hasil estimasi sumber daya di Blok Kepodang, Bangka Selatan pada area potensi seluas 255 hektar dengan total volume 35 ribu ton lebih LTJ," ungkap Ridwan.

Kemudian pada tahun 2022 ini, kata Ridwan, pihaknya telah meningkatkan kegiatan eksplorasi dari yang tahap awal menjadi tahapan detail di Bangka Belitung dan akan menambah kegiatan eksplorasi lagi di wilayah Mamuju dan Konawe pada tahun 2024.

"Harapannya kita lakukan eksplorasi detail di Ketapang Sibolga, Papua. Ini tahapan awal untuk memperoleh pemanfaatan dari LTJ. Adapun dari Provinsi Bangka Belitung Fokus kita di Bangka Selatan, luasnya 255 hektar dengan keterdapatan sumber daya 35.627. Ini hasil eksplorasi kita," tandas dia.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen ILMATE), Taufiek Bawazier membeberkan bahwa LTJ mempunyai posisi yang cukup strategis saat ini. Mengingat logam langka ini mempunyai peran besar dalam memenuhi kebutuhan teknologi industri.

Dia menjelaskan bahwa magnet yang ada di logam tanah jarang (LTJ) mempunyai peran penting dalam pengembangan green teknologi dan lainnya. Bahkan untuk proses pembuatan Pesawat F 35 misalnya, kebutuhan LTJ yang diperlukan mencapai 417 Kg.

"Untuk pertahanan Pesawat F 35 membutuhkan LTJ 417 kg, jadi seperti magnet-magnetnya. Nah itu masih dikuasai oleh China 62% produksinya memang faktanya cadangannya banyak di sana. Tidak mudah teknologinya kita dapatkan," ujar Taufiek dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Senin (11/4/2022).

Oleh sebab itu, mengingat harta karun super langka ini mempunyai segudang manfaat bagi keberlangsungan industri. Maka, pihaknya mendukung adanya pengembangan Logam Tanah Jarang, salah satunya dengan menyiapkan road map pengembangan LTJ.

"Karena kami lihatnya ini sangat strategis, untuk pertahanan, untuk green teknologi dan ini sudah kita mapping dan kami akan memasukkan regulasinya secara Instruksi Presiden (INPRES)," katanya.

Seperti diketahui, Logam tanah jarang (LTJ) ini merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk "critical mineral" yang terdiri dari 17 unsur, antara lain scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y).


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Negosiasi Hampir "Deal", China Pasok Logam Tanah Jarang ke AS