Tepi Barat Memanas, Israel Tembak Mati 2 Wanita Palestina
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumpahan darah kembali di wilayah Tepi Barat (West Bank). Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan pasukan negaranya menembak mati dua wanita Palestina, Minggu (10/4/2022).
Melansir Reuters, pejabat tersebut mengatakan penembakan dilakukan setelah salah satu wanita berlari ke arah pasukan, sementara yang lainnya menikam seorang tentara dalam insiden terpisah di wilayah yang diduduki Israel.
Di Betlehem, tidak ada senjata yang ditemukan di tubuh wanita Palestina yang ditembak dan dibunuh setelah dia mengabaikan seruan dan peringatan tembakan untuk berhenti berlari ke arah mereka. Militer Israel mengatakan pihaknya telah memulai penyelidikan.
Beberapa jam kemudian, kata pejabat keamanan Israel, seorang wanita Palestina bersenjatakan pisau ditembak mati setelah dia melukai seorang polisi perbatasan paramiliter di Hebron, di luar Makam Para Leluhur, yang oleh umat Islam disebut masjid al-Ibrahimi.
Militer Israel juga mengatakan pasukan menembak seorang Palestina yang melemparkan bom bensin ke arah kendaraan milik negaranya.
Ada juga seorang pria Palestina dibunuh oleh tentara Israel. Menurut penduduk setempat, yang diumumkan Kementerian Kesehatan Palestina, ini terjadi setelah adanya konfrontasi dengan pelempar batu di dekat kota Betlehem, Tepi Barat.
Pasukan Israel dalam siaga tinggi menyusul serangan oleh tiga anggota minoritas Arab Israel dan dua warga Palestina dari Tepi Barat yang telah menewaskan 14 orang di Israel sejak akhir Maret 2022.
Lebih dari 20 warga Palestina, banyak dari mereka militan bersenjata, telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak Januari 2022. Sementara warga Palestina telah melaporkan peningkatan kekerasan oleh pemukim Israel di Tepi Barat.
Hussein al-Sheikh, seorang pejabat senior Palestina, mengatakan perluasan permukiman Israel di tanah pendudukan yang diinginkan warga Palestina untuk sebuah negara dan kunjungan sayap kanan Israel ke kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem telah menyebabkan eskalasi.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan penyerang Arab "berusaha menghancurkan kami" dan "tergerak oleh kebencian terhadap orang Yahudi dan Negara Israel".
Pasukan Israel telah meningkatkan serangan di dan sekitar kota Jenin, Tepi Barat, benteng militan, untuk mencoba menggagalkan "gelombang baru terorisme", menurut Bennett.
Pertumpahan darah itu bertepatan dengan dimulainya bulan suci Ramadan. Ini terjadi setelah kekerasan Israel-Palestina meletus di masa lalu dan berubah menjadi perang 11 hari antara militan Gaza dan Israel pada Mei 2021.
(tfa/luc)