Menteri ESDM Imbau Pelaku Industri Gunakan Solar Non Subsidi
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan BPH Migas melakukan peninjauan ke beberapa SPBU di wilayah Kota Bengkulu pada Minggu (10/2/2022). Hal ini untuk memastikan pasokan suplai dan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) aman selama masa Ramadan.
"Kami akan memenuhi kebutuhan BBM saat Ramadan dan libur Idul Fitri semuanya berjalan lancar," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan tertulis, Senin (11/4/2022).
Dia menjelaskan, pemerintah mengalokasikan solar subsidi untuk masyarakat yang memerlukan bantuan dan membutuhkan, bukan diperuntukkan bagi industri yang melakukan bisnis komersial. Untuk itu, ia mengimbau para pelaku industri yang selama ini menggunakan solar subsidi untuk memakai BBM yang tidak bersubsidi.
"Hari ini kita melihat di lapangan bahwa masih ada yang menggunakan BBM tidak sesuai peruntukannya. Banyak solar subsidi ini dipakai untuk kegiatan industri. Hal inilah yang mengakibatkan masyarakat tidak mendapatkan BBM subsidi tersebut," kata Arifin.
Arifin mengakui saat ini terjadi perubahan harga yang cukup besar dikarenakan harga bahan baku BBM yang meningkat.
"Ini yang tidak bisa dikendalikan karena harga minyak dunia saat ini meningkat sangat tinggi. Untuk itu, kami harus bisa mengalokasikan subsidi ini dengan tepat dan masyarakat harus disiplin untuk bisa menggunakan sesuai haknya," kata dia.
Turut hadir dalam peninjauan ini Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial, serta Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
(rah/rah)