Mohon Maaf, Kayaknya Enggak Ada Midnight Sale Lebaran Nih...

Kenaikan aktivitas masyarakat pada pekan pertama Ramadhan tidak hanya terjadi di pusat perbelanjaan tetapi juga ke tempat kerja seperti yang terekam dalam jumlah pengguna KRL Jabodetabek.
Volume Pengguna KRL Jabodetabek selama satu minggu pelaksanaan puasa Ramadan (3-9 April) tercatat sebanyak 3.335.857 pengguna, atau rata-rata sebanyak 476.551 pengguna perharinya. Khusus volume pengguna pada akhir pekan, rata-rata volume mengalami tren kenaikan sebesar 28%. Jumlahnya meningkat dari sebelumnya sekitar 340 ribu - 350 ribu kini menembus angka 450 ribu lebih rata-rata pengguna pada akhir pekan.
Sementara itu, Kepolisian Polda Metro Jaya menyebut ada kenaikan volume kendaraan sebesar 18% ke arah Jakarta pada minggu pertama April. Peningkatan mobilitas ke tempat kerja diperkirakan akan berkurang drastis pada minggu ke empat Ramadhan karena masyarakat mulai melakukan perjalanan mudik.
Survei Balitbang Kementerian Perhubungan pada 22-31 Maret 2022 menunjukan jumlah masyarakat yang berminat mudik mencapai 85,5 juta orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada survei 1 (14-28 Februari) yakni 55 juta dan survei kedua (9-21 Maret) yakni 79,4 juta.
Peningkatan jumlah masyarakat yang berminat mudik terjadi karena ada penghapusan kewajiban tes Antigen/PCR sebagai syarat perjalanan serta kebijakan vaksinasi sebagai syarat mudik.
Seusai ketentuan, pemudik yang sudah mendapatkan vaksinasi booster tidak perlu menyerahkan hasil negatif tes Covid untuk melakukan perjalanan mudik. Bagi mereka yang baru mendapat vaksinasi dosis 1 dan 1, hasil tes Covid-19 masih diberlakukan sebagai syarat perjalanan.
Persyaratan ini tentu saja membuat peminat vaksinasi booster melonjak. Hingga 12 Maret 2022, atau sebelum kebijakan vaksinasi booster diumumkan sebagai syarat mudik, jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi booster baru di angka 14,35 juta.
Jumlah penerima booster pada Minggu (10/4) sudah mencapai 27,01 juta atau melonjak 88,2% dalam kurun waktu sekitar tiga minggu.
Untuk melancarkan arus mudik, ribuan sarana transportasi angkutan umum akan dikerahkan meskipun sebagian besar pemudik akan menggunakan mobil pribadi untuk bepergian. Di antara armada transportasi umum yang disiapkan adalah 57.693 bus, 214 unit kapal penyebrangan, 327 unit pesawat, 123 kapal lintas perintis, 117 trayek perintis, dan 76 kapal kenavigasian. Juga, 399 kereta api per hari untuk mengangkut penumpang antar kota.
Pemerintah juga terus mengatur lalu lintas arus barang untuk melancarkan arus mudik di antaranya adalah dengan membatasi jam operasional serta rute untuk mobil angkut barang.
![]() Jenis moda yang akan dipakai mudik |
Sebagai catatan, pada Lebaran tahun 2020 dan 2021, pemerintah melarang tradisi mudik. Dengan kembali nya tradisi mudik maka perputaran uang selama Lebaran tahun ini pun diperkirakan meningkat drastis. Bila pada tahun lalu, perputaran uang selama Lebaran ada di kisaran Rp 154 triliun maka pada tahun ini angkanya diharapkan melonjak menjadi Rp 175 triliun.
Perputaran uang ini diharapkan ikut menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah terutama UMKM penyedia oleh-oleh.
[Gambas:Video CNBC]