Internasional

Ini Biang Kerok yang Bikin Rusia Terancam Gagal Bayar Utang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 April 2022 13:40
Gedung Kremlin di Moskow, Rusia
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia terancam mengalami gagal membayar (default) utang luar negerinya. Hal ini imbas sanksi oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutu yang memblokir pembayaran utang dalam mata uang dolar dari Moskow melalui bank-bank AS.

Sanksi dari AS mencegah Kremlin membayar pemegang utang negaranya. Diketahui, Rusia memiliki lebih dari US$ 600 juta dolar cadangan yang disimpan di lembaga keuangan AS.

Akibatnya ini memaksa Rusia menggunakan lebih banyak cadangan dolarnya sendiri. Atau, menerima default utang pertamanya dalam beberapa dekade.

Sanksi yang dijatuhkan setelah serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari telah membekukan semua cadangan mata uang asing yang dipegang oleh Bank Sentral Rusia dengan bank-bank AS.

Meski begitu, Departemen Keuangan AS masih mengizinkan Moskow untuk menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kewajiban pembayaran kupon pada denominasi utang dolarnya berdasarkan kasus per kasus.

"Rusia menghadapi resesi, inflasi yang meroket, kekurangan barang-barang penting, dan mata uang yang tidak lagi berfungsi di sebagian besar dunia," kata juru bicara Departemen Keuangan AS, dikutip dari CNBC International.

Juru bicara itu menambahkan bahwa salah satu tindakan "paling kuat" dari 700+ sanksi yang telah dijatuhkan AS adalah yang dikenakan pada CBR dengan "koordinasi, kecepatan, dan dampak multilateral yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Pembayaran pokok sebesar US$ 552,4 juta untuk obligasi yang jatuh tempo pada 2022 dan pembayaran kupon senilai US$ 84 juta untuk obligasi dolar 2042 jatuh tempo pada Senin (4/4/2022) lalu. Ini muncul sehari setelah muncul tuduhan bahwa pasukan Rusia telah membantai warga sipil di kota-kota di sekitar ibu kota Ukraina, Kyiv.

"Hari ini adalah batas waktu bagi Rusia untuk melakukan pembayaran utang lagi. Mulai hari ini, Departemen Keuangan AS tidak akan mengizinkan pembayaran utang dolar dilakukan dari rekening pemerintah Rusia di lembaga keuangan AS," kata juru bicara Departemen Keuangan.

"Rusia harus memilih antara menguras sisa cadangan dolar yang berharga atau pendapatan baru yang masuk atau default."

Cadangan devisa yang dimiliki Rusia saat ini mencapai US$ 315 miliar. Juru bicara itu menambahkan bahwa penarikan dolar akan semakin menguras sumber daya yang tersedia untuk perang Presiden Vladimir Putin dan memicu ketidakpastian yang lebih besar dalam sistem keuangan Rusia.

Kegagalan Moskow untuk membayar utangnya akan menandai default pertama Rusia sejak 1998, ketika Kremilin gagal bayar utang domestik, dan default pertama utang mata uang asing sejak Revolusi Bolshevik pada 1918.


(tfa/sef/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nestapa Ekonomi Rusia: Ancaman Default dan Ambruknya Rubel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular